Investor Asing Lari ke AS, Obligasi RI Tertekan

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
06 April 2018 11:12
Ada kemungkinan investor (terutama asing) beralih memburu obligasi pemerintah Negeri Paman Sam.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Imbal hasil (yield) obligasi negara sedikit naik sebagai dampak ambil untung. Ada kemungkinan investor (terutama asing) juga beralih memburu obligasi pemerintah Negeri Paman Sam. 

Pada Jumat (5/4/2018), yield Surat Berharga Negara (SBN) seri acuan tenor 10 tahun berada di 6,599%. Naik 0,006 poin dibandingkan sehari sebelumnya. 

Investor Asing Menuju AS, Obligasi RI TertekanReuters
Kenaikan yield ini disebabkan oleh dimulainya aksi ambil untung di pasar SBN seiring penguatan yang terjadi beberapa hari terakhir. Harga SBN yang terus naik menggoda investor untuk menjual instrumen ini. Aksi jual membuat harga SBN turun dan yield-nya naik.  

Hari ini, harga SBN 10 tahun tercatat 96,538%. Turun dibandingkan sehari sebelumnya yaitu 96,568%. 

Investor Asing Menuju AS, Obligasi RI TertekanReuters
Investor asing terlihat mulai melepas kepemilikannya di SBN. Pada 4 April, nilai kepemilikan investor asing tercatat Rp 865,99 triliun. Turun 0,08% dibandingkan hari sebelumnya. 

Ada kemungkinan investor beralih ke pasar obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS). Saat ini, yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun berada di 2,819%. Turun dibandingkan sehari sebelumnya yaitu 2,832%. 

Penurunan yield menandakan harga obligasi negara AS sedang naik. Kenaikan harga artinya permintaan terhadap instrumen ini sedang tinggi. 

Investor Asing Menuju AS, Obligasi RI TertekanReuters
Sejak awal pekan ini, yield obligasi pemerintah AS naik akibat terpaan isu perang dagang. Jika perang dagang tereskalasi, maka ekspor AS akan terhambat dan pasokan devisa pun seret.

Potensi ini bisa membuat pergerakan dolar AS menjadi terbatas.
 Berinvestasi di greenback dipandang jadi kurang menarik kala dolar AS terdepresiasi. Oleh karena itu, investor meninggalkan pasar AS untuk sementara. 

Namun minimnya minat investor malah menyebabkan yield obligasi pemerintah AS naik. Kenaikan yield membuat instrumen ini kembali menarik minat investor. Akhirnya investor pun pulang ke pelukan obligasi negara AS. 

Dalam waktu dekat, sepertinya obligasi pemerintah AS masih akan menjadi pilihan. Pasalnya, data ketenagakerjaan AS akan dirilis Jumat waktu setempat.  

Pada Maret, konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan angka pengangguran AS di 4%. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 4,1%. 

Penurunan angka pengangguran (bila terjadi) kemungkinan akan melahirkan persepsi Bank Sentral AS The Federal Reserve/The Fed bakal menaikkan suku bunga acuan leih agresif. Apabila persepsi ini muncul, maka akan menjadi tekanan buat pasar saham dan pasar keuangan di negara-negara berkembang, termasuk SBN. 

Ada kemungkinan terjadi aliran modal keluar (capital outflow) untuk menuju ke Negeri Adidaya karena kenaikan suku bunga acuan di sana akan berdampak pada penguatan dolar AS. Akibatnya, harga SBN bisa tertekan dan yield pun bergerak ke atas.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/wed) Next Article Takut Jakarta 'Digembok' Kayak Manila, Investor Lepas SBN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular