
Yield Obligasi Negara Turun, Terendah Sejak Awal Maret
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 April 2018 10:45

Namun dalam jangka pendek, ada risiko tekanan di pasar SBN. Pada Jumat waktu setempat, akan ada pengumuman angka pengangguran AS. Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan angka pengangguran AS pada Maret sebesar 4%, turun dibandingkan Februari yang 4,1%.
Penurunan angka pengangguran bisa menjadi salah satu pertimbangan bagi Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) untuk menaikkan suku bunga acuan secara lebih agresif. Biasanya ketika ada rilis data ekonomi AS yang membaik, pikiran itu selalu ada di benak pelaku pasar.
Ketika ada persepsi pengetatan moneter AS yang melebihi perkiraan, maka instrumen berbasis greenback akan menjadi pilihan utama. Kenaikan suku bunga akan berdampak positif terhadap mata uang, karena dapat menjangkar ekspektasi inflasi. Dolar AS akan menguat dan berinvestasi di aset-aset berbasis mata uang tersebut menjadi menguntungkan.
Jika ini terjadi, maka akan ada aliran modal keluar (capital outflow) dan pasar negara berkembang termasuk Indonesia. Pasar SBN akan terdampak, karena kenaikan suku bunga di AS membuat selisih dengan Indonesia semakin menyempit. Obligasi negara AS menjadi lebih menarik.
Indonesia harus bersiap menghadapi risiko ini. Ketika investor asing keluar, maka diharapkan lubang itu bisa ditutup oleh investor domestik. Perbankan pun menjadi tumpuan untuk menyangga pasar SBN dengan aksi beli, bukan lagi melepas kepemilikannya. (aji/hps)
Penurunan angka pengangguran bisa menjadi salah satu pertimbangan bagi Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) untuk menaikkan suku bunga acuan secara lebih agresif. Biasanya ketika ada rilis data ekonomi AS yang membaik, pikiran itu selalu ada di benak pelaku pasar.
Ketika ada persepsi pengetatan moneter AS yang melebihi perkiraan, maka instrumen berbasis greenback akan menjadi pilihan utama. Kenaikan suku bunga akan berdampak positif terhadap mata uang, karena dapat menjangkar ekspektasi inflasi. Dolar AS akan menguat dan berinvestasi di aset-aset berbasis mata uang tersebut menjadi menguntungkan.
Indonesia harus bersiap menghadapi risiko ini. Ketika investor asing keluar, maka diharapkan lubang itu bisa ditutup oleh investor domestik. Perbankan pun menjadi tumpuan untuk menyangga pasar SBN dengan aksi beli, bukan lagi melepas kepemilikannya. (aji/hps)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular