Bisnis Sewa Mobil Tumbuh, Laba ASSA Naik 66,22%
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
05 April 2018 10:29
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) membukukan kenaikan laba bersh yang signifikan di sepanjang periode 2017 sebesar 66,22% dari sebelumnya Rp 62,15 miliar pada 2016 menjadi Rp 103,30 miliar. Kenaikan laba bersih perusahaan ditunjang dengan kenaikan pendapatan dari bisnis utama ASSA yaitu sewa kendaraan mobil penumpang dan autopool.
Pendapatan dari kegiatan tersebut meningkat 10,19% pada 2017 menjadi Rp 965,79 miliar dibandingkan di periode yang sama pada 2016 sebesar Rp 876,52 miliar. Selain itu, bisnis penjualan kendaraan bekas ASSA naik 22,37% menjadi Rp 246,13 miliar dibandingkan pada 2016 sebesar Rp 201,13 miliar.
Secara keseluruhan, pendapatan usaha ASSA sepanjang 2017 mencapai Rp 1,68 triliun atau naik 7,61% dibanding pendapatan usaha 2016 sebesar Rp 1,57 triliun. Sedangkan beban usaha ASSA juga mengalami peningkatan 5,27% menjadi Rp 1,17 triliun dibandingkan pada 2016 sebesar Rp 1,11 triliun.
Sementara itu, liabilitas perusahaan naik sebesar 9,19% menjadi Rp 2,32 triliun pada 2017 dibandingkan dengan liabilitas pada 2016 sebesar Rp 2,12 triliun. Sedangkan ekuitas perusahaan juga meningkat 9,09% menjadi Rp 985,80 miliar dibandingkan dengan ekuitas ASSA pada 2016 sebesar Rp 903,62 miliar.
Di sepanjang 2017, aset perusahaan mengalami peningkatan sebesar 9,16% menjadi Rp 3,30 triliun dibandingkan dengan aset ASSA pada 2016 sebesar Rp 3,02 triliun.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan menjelaskan prospek usaha ASSA di tahun ini akan terus meningkat seiring dengan gencarnya pemerintah dalam membangun proyek infrastruktur termasuk jalan tol. Hal tersebut diperkirakan memberikan angin segar bagi bisnis utama ASSA dalam menyediakan sewa mobil penumpang dan autopool.
Selain itu, seiring dengan membaiknya kinerja segmen usaha di jasa lelang mobil, ASSA akan mengembangkan layanan jasa lelang sepeda motor pada tahun ini. Hal tersebut didorong dengan terus tumbuhnya minat masyarakat Indonesia untuk memiliki sepeda motor baru maupun bekas.
(hps) Next Article Laba Tahunan Bank Dinar 2017 Turun 22,94%
Pendapatan dari kegiatan tersebut meningkat 10,19% pada 2017 menjadi Rp 965,79 miliar dibandingkan di periode yang sama pada 2016 sebesar Rp 876,52 miliar. Selain itu, bisnis penjualan kendaraan bekas ASSA naik 22,37% menjadi Rp 246,13 miliar dibandingkan pada 2016 sebesar Rp 201,13 miliar.
Secara keseluruhan, pendapatan usaha ASSA sepanjang 2017 mencapai Rp 1,68 triliun atau naik 7,61% dibanding pendapatan usaha 2016 sebesar Rp 1,57 triliun. Sedangkan beban usaha ASSA juga mengalami peningkatan 5,27% menjadi Rp 1,17 triliun dibandingkan pada 2016 sebesar Rp 1,11 triliun.
Di sepanjang 2017, aset perusahaan mengalami peningkatan sebesar 9,16% menjadi Rp 3,30 triliun dibandingkan dengan aset ASSA pada 2016 sebesar Rp 3,02 triliun.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan menjelaskan prospek usaha ASSA di tahun ini akan terus meningkat seiring dengan gencarnya pemerintah dalam membangun proyek infrastruktur termasuk jalan tol. Hal tersebut diperkirakan memberikan angin segar bagi bisnis utama ASSA dalam menyediakan sewa mobil penumpang dan autopool.
Selain itu, seiring dengan membaiknya kinerja segmen usaha di jasa lelang mobil, ASSA akan mengembangkan layanan jasa lelang sepeda motor pada tahun ini. Hal tersebut didorong dengan terus tumbuhnya minat masyarakat Indonesia untuk memiliki sepeda motor baru maupun bekas.
(hps) Next Article Laba Tahunan Bank Dinar 2017 Turun 22,94%
Most Popular