
Sugih Energy Masih Merugi Rp 255 M pada 2017
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
03 April 2018 16:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Beban keuangan meningkat, PT Sugih Energy Tbk (SUGI) masih mencatatkan rugi bersih pada 2017. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, rugi bersih perseroan selama 2017 tercatat sebesar Rp 255,22 miliar, turun dibandingkan rugi bersih perseroan pada 2016 sebesar Rp 1,19 triliun.
Neraca keuangan SUGI masih dibebani kenaikan beban bunga sebesar 72,52% pada 2017 menjadi Rp 239,09 miliar dibandingkan dengan beban bunga pada 2016 sebesar Rp 138,59 miliar.
Beban bunga tersebut meningkat karena liabilitas yang naik 13,53% menjadi Rp 4,32 triliun dibandingkan dengan liabilitas perusahaan pada 2016 sebesar Rp 3,80 triliun. Sementara itu, nilai ekuitas SUGI turun 10,65% menjadi Rp 2,13 triliun pada 2017 dibandingkan ekuitas 2016 sebesar Rp 2,39 triliun.
Dari sisi pendapatan tercatat meningkat 198,11% menjadi Rp 10,91 miliar dibandingkan dengan pendapatan usaha 2016 sebesar Rp 3,6 miliar. Seluruh hasil pendapatan tersebut berasal dari penjualan usaha minyak mentah SUGI kepada PT Pertamina (Persero).
Perseroan juga berhasil menekan beban pokok usaha, yang tercatat turun 90,13% pada 2017 menjadi Rp 1,31 miliar dibandingkan di 2016 sebesar Rp 13,33 miliar.
Nilai aset SUGI pada 2017 meningkatkan 4,20% menjadi Rp 6,45 triliun dibandingkan dengan aset perusahaan pada 2016 sebesar Rp 6,19 triliun.
Pada Februari 2018, perusahaan mengaku mengalami kesulitan keuangan untuk membiayai operasional pengeboran sumur minyak dan gas. Kemampuan keuangan perusahaan hanya mampu membiayai operasional satu sumur dengan target produksi 1.500 barel per hari pada 2018.
Saat ini SUGI hanya akan mengandalkan pendanaan dari para pemegang sahamnya untuk menyuntikkan dana untuk biaya operasional perusahaannya.
(hps/hps) Next Article Kinerja Q1-2020 Emiten RI Bakal Ambles, Q2 Lebih Parah
Neraca keuangan SUGI masih dibebani kenaikan beban bunga sebesar 72,52% pada 2017 menjadi Rp 239,09 miliar dibandingkan dengan beban bunga pada 2016 sebesar Rp 138,59 miliar.
Beban bunga tersebut meningkat karena liabilitas yang naik 13,53% menjadi Rp 4,32 triliun dibandingkan dengan liabilitas perusahaan pada 2016 sebesar Rp 3,80 triliun. Sementara itu, nilai ekuitas SUGI turun 10,65% menjadi Rp 2,13 triliun pada 2017 dibandingkan ekuitas 2016 sebesar Rp 2,39 triliun.
Perseroan juga berhasil menekan beban pokok usaha, yang tercatat turun 90,13% pada 2017 menjadi Rp 1,31 miliar dibandingkan di 2016 sebesar Rp 13,33 miliar.
Nilai aset SUGI pada 2017 meningkatkan 4,20% menjadi Rp 6,45 triliun dibandingkan dengan aset perusahaan pada 2016 sebesar Rp 6,19 triliun.
Pada Februari 2018, perusahaan mengaku mengalami kesulitan keuangan untuk membiayai operasional pengeboran sumur minyak dan gas. Kemampuan keuangan perusahaan hanya mampu membiayai operasional satu sumur dengan target produksi 1.500 barel per hari pada 2018.
Saat ini SUGI hanya akan mengandalkan pendanaan dari para pemegang sahamnya untuk menyuntikkan dana untuk biaya operasional perusahaannya.
(hps/hps) Next Article Kinerja Q1-2020 Emiten RI Bakal Ambles, Q2 Lebih Parah
Most Popular