
Review Q1 Komoditas
Problem Suplai Berlebih Masih Tekan Harga CPO dan Karet
Raditya Hanung, CNBC Indonesia
03 April 2018 20:29

Di tengah situasi suplai berlebih, angin panas berhembus dari India dan menerpa harga CPO. Negara konsumen utama CPO terbesar dunia ini menaikkan tarif impor CPO dari 30% menjadi 44%. Tarif impor produk turunan minyak sawit juga dinaikkan dari 40% menjadi 54%.
Kebijakan tersebut berlaku per 1 Maret 2018. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), India merupakan tujuan ekspor utama CPO Indonesia, dengan nilai mencapai US$4,9 miliar atau 7,32 juta ton pada tahun lalu. Kebijakan Negeri Bollywood itu memberikan sentimen negatif karena produk CPO jari kurang kompetitif di India hingga menjadi pemberat harga CPO di kuartal I/2018.
Harapan kenaikan harga pun bertumpu pada penurunan suplai. Namun, sayangnya penurunan stok CPO di Malaysia masih belum memenuhi ekspektasi pasar meski stok pada Februari telah turun 2,85% ke 2,48 juta ton.
Penurunan stok tersebut masih berada di atas konsensus yang dihimpun Reuters yang memprediksikan stok minyak sawit Malaysia pada Februari 2018 menurun 6,9% ke 2,37 juta ton.
Selain itu, dibandingkan dengan periode yang sama dengan tahun sebelumnya, stok minyak sawit Malaysia sudah bertambah sebesar 69,79%. Alhasil, perkembangan stok Malaysia ini mengindikasikan pasokan CPO dari negara tersebut masih melimpah hingga tak bisa menolong mengerek harga CPO di pasar global.
(ags/ags)
Kebijakan tersebut berlaku per 1 Maret 2018. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), India merupakan tujuan ekspor utama CPO Indonesia, dengan nilai mencapai US$4,9 miliar atau 7,32 juta ton pada tahun lalu. Kebijakan Negeri Bollywood itu memberikan sentimen negatif karena produk CPO jari kurang kompetitif di India hingga menjadi pemberat harga CPO di kuartal I/2018.
Harapan kenaikan harga pun bertumpu pada penurunan suplai. Namun, sayangnya penurunan stok CPO di Malaysia masih belum memenuhi ekspektasi pasar meski stok pada Februari telah turun 2,85% ke 2,48 juta ton.
![]() |
(ags/ags)
Next Page
Karet Melemah, Kakao Meroket
Pages
Most Popular