
Internasional
Recall Model S dan Masalah Autopilot Buat Saham Tesla Anjlok
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
03 April 2018 18:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham Tesla anjlok setelah perusahaan mengumumkan penarikan kembali (recall) besar-besaran mobil tipe Model S produksinya dan mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang kecelakaan fatal mobil Model X yang terjadi bulan lalu.
Dilansir dari CNBC International, perusahaan itu pada hari Kamis (29/3/2018) lalu mengumumkan penarikan kembali secara sukarela dari 123.000 kendaraan Model S karena memiliki masalah pada komponen power steering-nya.
Selanjutnya pada hari Jumat Tesla menyatakan kendaraan produksinya, Model X, yang terlibat dalam kecelakaan fatal bulan, mengaktifkan sistem autopilotnya.
Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB), lembaga pemerintah yang menyelidiki kecelakaan itu, pada hari Minggu mengungkapkan ketidaksenangannya terhadap tindakan Tesla yang menyebarkan informasi tentang insiden tersebut ke publik .
Saham Tesla turun 5,1% pada perdagangan hari Senin (2/4/2018).
Jalopnik melaporkan, mengutip email internal dari CEO Tesla Elon Musk, yang mengatakan perusahaan itu menyetujui angka produksi Tesla Model 3 sebanyak 2.000 unit tiap minggu.
Tesla dalam laporan kuartal keempatnya kepada investor mengatakan akan memproduksi 2.500 mobil Model 3 per minggunya pada akhir kuartal pertama.
Saham perusahaan telah turun 21% dalam satu bulan terakhir hingga akhir pekan lalu dibandingkan penurunan 2% indeks S&P 500 dalam periode yang sama.
Jefferies pada hari Senin menaikkan ratingnya terhadap saham Tesla menjadi hold dari underperform dan memprediksi perusahaan akan segera bertindak untuk "mengembalikan kredibilitasnya". Namun, peringkat tersebut tampaknya tidak membantu di sesi preopening.
Tesla biasanya melaporkan data produksi dan pengirimannya maksimal sepekan setelah setiap kuartal berakhir. Oleh karena itu, perusahaan diperkirakan akan merilis laporan kuartal pertamanya minggu ini.
(prm) Next Article Elon Musk Isap Ganja Depan Publik, Saham Tesla Rontok
Dilansir dari CNBC International, perusahaan itu pada hari Kamis (29/3/2018) lalu mengumumkan penarikan kembali secara sukarela dari 123.000 kendaraan Model S karena memiliki masalah pada komponen power steering-nya.
Selanjutnya pada hari Jumat Tesla menyatakan kendaraan produksinya, Model X, yang terlibat dalam kecelakaan fatal bulan, mengaktifkan sistem autopilotnya.
Saham Tesla turun 5,1% pada perdagangan hari Senin (2/4/2018).
Jalopnik melaporkan, mengutip email internal dari CEO Tesla Elon Musk, yang mengatakan perusahaan itu menyetujui angka produksi Tesla Model 3 sebanyak 2.000 unit tiap minggu.
Tesla dalam laporan kuartal keempatnya kepada investor mengatakan akan memproduksi 2.500 mobil Model 3 per minggunya pada akhir kuartal pertama.
Saham perusahaan telah turun 21% dalam satu bulan terakhir hingga akhir pekan lalu dibandingkan penurunan 2% indeks S&P 500 dalam periode yang sama.
Jefferies pada hari Senin menaikkan ratingnya terhadap saham Tesla menjadi hold dari underperform dan memprediksi perusahaan akan segera bertindak untuk "mengembalikan kredibilitasnya". Namun, peringkat tersebut tampaknya tidak membantu di sesi preopening.
Tesla biasanya melaporkan data produksi dan pengirimannya maksimal sepekan setelah setiap kuartal berakhir. Oleh karena itu, perusahaan diperkirakan akan merilis laporan kuartal pertamanya minggu ini.
(prm) Next Article Elon Musk Isap Ganja Depan Publik, Saham Tesla Rontok
Most Popular