
Australia Tahan Suku Bunga Acuan
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
03 April 2018 13:39

Sydney, CNBC Indonesia - Bank sentral Australia mempertahankan suku bunga acuannya di level rendah hari Selasa (3/4/2018). Dewan gubernur bank sentral juga mempertahankan kebijakan moneter netralnya karena pertumbuhan gaji yang masih saja rendah dan inflasi yang belum mencapai target.
Reserve Bank of Australia belum mengubah suku bunganya sejak Agustus 2016 setelah serangkaian pemangkasan sejak November 2011 yang membuat suku bunga kebijakannya menyentuh 1,5%. Penurunan suku bunga itu dimaksudkan untuk mendorong pertumbuhan sektor non-tambang negara tersebut, dilansir dari AFP.
Keputusan bank sentral mempertahankan suku bunganya menyusul data yang dirilis bulan lalu yang menunjukkan penambahan 17.500 pekerjaan di bulan Februari masih lebih rendah dari perkiraan sejumlah 20.000.
Para pembuat kebijakan mengandalkan suku bunga rendah dan kenaikan investasi untuk mendorong terciptanya lapangan pekerjaan dan pertumbuhan pendapatan masyarakat.
"Berbagai indikator data di masa depan terus menunjukkan pertumbuhan tenaga kerja yang kuat dengan harapan penurunan angka pengangguran yang bertahap," kata Gubernur Reserve Bank of Australia Philip Lowe.
"Kendati pasar tenaga kerja membaik, pertumbuhan pendapatan tetap rendah. Ini sepertinya akan berlanjut untuk sementara waktu meskipun perekonomian yang lebih kuat mestinya menaikkan upah dari waktu ke waktu."
Angka inflasi juga masih berada di bawah target, dan kurs dolar Australia masih terlalu kuat, meskipun kondisi bisnis sedang baik yang berarti keputusan bank sentral itu telah diperkirakan sebelumnya.
"Suku bunga rendah akan terus mendukung perekonomian Australia," kata Lowe. "Kemajuan lebih jauh dalam hal pengurangan pengangguran dan inflasi yang kembali mencapai target diperkirakan [akan terjadi] walaupun prosesnya sepertinya akan bertahap."
Inflasi inti Australia tercatat 1,9% year-on-year (yoy), di bawah target bank sentral sebesar 2% hingga 3%.
(prm) Next Article Bank Sentral Australia Pertahankan Bunga Acuan 1,50%
Reserve Bank of Australia belum mengubah suku bunganya sejak Agustus 2016 setelah serangkaian pemangkasan sejak November 2011 yang membuat suku bunga kebijakannya menyentuh 1,5%. Penurunan suku bunga itu dimaksudkan untuk mendorong pertumbuhan sektor non-tambang negara tersebut, dilansir dari AFP.
Keputusan bank sentral mempertahankan suku bunganya menyusul data yang dirilis bulan lalu yang menunjukkan penambahan 17.500 pekerjaan di bulan Februari masih lebih rendah dari perkiraan sejumlah 20.000.
"Berbagai indikator data di masa depan terus menunjukkan pertumbuhan tenaga kerja yang kuat dengan harapan penurunan angka pengangguran yang bertahap," kata Gubernur Reserve Bank of Australia Philip Lowe.
"Kendati pasar tenaga kerja membaik, pertumbuhan pendapatan tetap rendah. Ini sepertinya akan berlanjut untuk sementara waktu meskipun perekonomian yang lebih kuat mestinya menaikkan upah dari waktu ke waktu."
Angka inflasi juga masih berada di bawah target, dan kurs dolar Australia masih terlalu kuat, meskipun kondisi bisnis sedang baik yang berarti keputusan bank sentral itu telah diperkirakan sebelumnya.
"Suku bunga rendah akan terus mendukung perekonomian Australia," kata Lowe. "Kemajuan lebih jauh dalam hal pengurangan pengangguran dan inflasi yang kembali mencapai target diperkirakan [akan terjadi] walaupun prosesnya sepertinya akan bertahap."
Inflasi inti Australia tercatat 1,9% year-on-year (yoy), di bawah target bank sentral sebesar 2% hingga 3%.
(prm) Next Article Bank Sentral Australia Pertahankan Bunga Acuan 1,50%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular