
BI Tahan Suku Bunga Acuan di 4,25%
Chandra Gian Asmara,
CNBC Indonesia
22 March 2018 16:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Maret 2018 yang dilangsungkan pada 21-22 Maret 2018.
"Kenaikan suku bunga Fed Fund Rate sesuai dengan perkiraan BI. Ke depan BI juga perkirakan proses normalisasi di AS akan berlanjut dengan suku bunga yang akan kembali meningkat," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Agusman dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (22/3/2018).
Bank sentral memutuskan menahan suku bunga acuan, BI 7-day reverse repo rate, di 4,25%.
(Prima Wirayani/ Hidayat Setiaji)
(aji/prm)
"Kenaikan suku bunga Fed Fund Rate sesuai dengan perkiraan BI. Ke depan BI juga perkirakan proses normalisasi di AS akan berlanjut dengan suku bunga yang akan kembali meningkat," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Agusman dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (22/3/2018).
Bank sentral memutuskan menahan suku bunga acuan, BI 7-day reverse repo rate, di 4,25%.
(Prima Wirayani/ Hidayat Setiaji)
(aji/prm)
17:14
Menanggapi langkah bank sentral China yang juga menaikkan suku bunga acuan menyusul The Fed, Direktur Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Yoga Affandi mengatakan dunia sedang masuk ke era kebijakan moneter ketat.
"Kita masuk era tightening," ujarnya. "Namun, saya rasa dengan suku bunga [BI] yang sekarang, masih cukup akomodatif."
22 Mar 2018
BI: Kita Memasuki Era Pengetatan Moneter
"Kita masuk era tightening," ujarnya. "Namun, saya rasa dengan suku bunga [BI] yang sekarang, masih cukup akomodatif."
17:10
Direktur Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Yoga Affandi mengatakan neraca perdagangan tahun ini yang masih membukukan defisit hingga Februari sebenarnya tidka buruk untuk Indonesia.
"Ini sebenarnya tanda baik, karena impor yang tinggi bukan buruk karena bisa dorong kapasitas perekonomian, misalnya seperti infrastruktur, mesin dan peralatan, dan elektronik. Hal ini membuat kita optimis gerak ekonomi lebih tinggi dari tahun lalu, [yaitu di] 5,1-5,5%," kata Yoga.
22 Mar 2018
Impor Tinggi Pertanda Ekonomi Bergerak
"Ini sebenarnya tanda baik, karena impor yang tinggi bukan buruk karena bisa dorong kapasitas perekonomian, misalnya seperti infrastruktur, mesin dan peralatan, dan elektronik. Hal ini membuat kita optimis gerak ekonomi lebih tinggi dari tahun lalu, [yaitu di] 5,1-5,5%," kata Yoga.
17:07
BI akan percepat peralihan kartu anjungan tunai mandiri (ATM) dari magnetic stripe menjadi chip menyusul maraknya aksi skimming yang menimpa beberapa bank.
“Di 2019 harus 30%, 2021 akhir 100%. Kami akan percepat. Target mengikuti ketentuan yang ada, tapi dengan adanya fraud yang marak ini, kami ingin magnetic stripe itu diganti chip,” kata Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Onny Widjanarko.
22 Mar 2018
BI Akan Percepat Peralihan Kartu ATM Magnetic Stripe ke Chip
“Di 2019 harus 30%, 2021 akhir 100%. Kami akan percepat. Target mengikuti ketentuan yang ada, tapi dengan adanya fraud yang marak ini, kami ingin magnetic stripe itu diganti chip,” kata Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Onny Widjanarko.
16:58
"Kami memandang peluang empat kali naik [Fed Fund Rate] tetap ada. Oleh karena itu, kami cermati kondisi di AS," kata Direktur Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Yoga Affandi.
"Kalau mereka [AS] lebih baik dari perkiraan dan berbagai macam data yang bisa mengganggu keseimbangan ekonomi global akan kami waspadai. Tapi kami yakin tahun ini cuma tiga kali," tambahnya.
22 Mar 2018
BI: Peluang 4 Kali Kenaikan Suku Bunga The Fed Masih Ada
"Kalau mereka [AS] lebih baik dari perkiraan dan berbagai macam data yang bisa mengganggu keseimbangan ekonomi global akan kami waspadai. Tapi kami yakin tahun ini cuma tiga kali," tambahnya.
16:56
Direktur Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Yoga Affandi menegaskan sikap (stance) kebijakan moneter BI masih netral.
"Kami sampaikan stance masih netral salah satunya karena inflasi [Indonesia]," ujarnya. "Pelonggaran yang sudah dilakukan cukup untuk mendorong ekonomi domestik."
22 Mar 2018
Stance Kebijakan Moneter BI Masih Netral
"Kami sampaikan stance masih netral salah satunya karena inflasi [Indonesia]," ujarnya. "Pelonggaran yang sudah dilakukan cukup untuk mendorong ekonomi domestik."
16:55
BI mencatat pertumbuhan kredit perbankan bulan Januari 2018 sebesar 7,4% year-on-year (yoy) atau melambat dari bulan sebelumnya, yaitu 8,2% yoy.
Sementara itu, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) meningkat menjadi 2,9% gross atau 1,3% nett.
22 Mar 2018
Pertumbuhan Kredit Perbankan Januari 2018 7,4%
Sementara itu, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) meningkat menjadi 2,9% gross atau 1,3% nett.
16:52
BI mengatakan terdapat sejumlah risiko baik eksternal maupun domestik.
"Sejumlah risiko perlu diwaspadai, misalnya dair pasar keuangan global maupun dari dalam negeri terkait dengan inflasi. BI akan fokus menjaga stabilitas perekonomian, mengoptimalkan bauran kebijakan moneter dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas keuangan, khususnya dalam mitigasi risiko jangka pendek," kata Agusman.
22 Mar 2018
BI Waspadai Risiko Global dan Domestik
"Sejumlah risiko perlu diwaspadai, misalnya dair pasar keuangan global maupun dari dalam negeri terkait dengan inflasi. BI akan fokus menjaga stabilitas perekonomian, mengoptimalkan bauran kebijakan moneter dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas keuangan, khususnya dalam mitigasi risiko jangka pendek," kata Agusman.
16:49
BI menahan suku bunga acuan sebesar 4,25%.
"Ini konsisten untuk menjaga stabilitas makroekonomi dna mendukung pemulihan ekonomi domestik," kata Agusman.
22 Mar 2018
BI Tahan Suku Bunga Acuan di 4,25%
"Ini konsisten untuk menjaga stabilitas makroekonomi dna mendukung pemulihan ekonomi domestik," kata Agusman.
16:45
Sementara untuk ekonomi Indonesia triwulan I-2018 tumbuh lebih baik dari sebelumnya didorong konsumsi, investasi swasta yang stabil, dan ekspor yang positif.
22 Mar 2018
Ekonomi RI Kuartal I-2018 Tumbuh Lebih Baik
Tags
Related Articles
Recommendation
