
Kurs JISDOR : Rupiah Melemah 37 Poin Lawan Dolar AS
Herdaru Purnomo & Alfado Agustio, CNBC Indonesia
28 March 2018 10:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah dibuka melemah dalam perdagangan antar bank. Dolar AS melemah 37 poin dari perdagangan hari sebelumnya.
Mengutip data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dipublikasikan Bank Indonesia, Rabu (28/3/2018) dolar AS tercatat Rp 13.745/US$. Hari sebelumnya Selasa (27/3/2018) dolar AS tercatat di Rp 13.708/US$.
Sementara di pasar spot, data Reuters dolar AS pada pukul 10:02 WIB diperdagangkan di Rp 13.740/US$. Posisi terlemah rupiah berada di 13.748/US$, dan posisi terkuat berada di 13.738/US$.
Naiknya permintaan terhadap dolar AS terjadi karena investor yang mulai beralih dari investasi beresiko seperti saham, setelah indeks Wall Street mengalami kejatuhan disebabkan turunnya saham-saham teknologi.
Pada perdagangan yang berakhir dini hari tadi waktu Indonesia, Dow Jones Industrial Average turun 1,43%, S&P 500 melemah 1,73%, dan Nasdaq berkurang 2,93%.
Wall Street tertekan oleh isu domestik, yaitu aksi jual terhadap saham-saham teknologi seiring rencana pemerintah yang ingin mengerem pertumbuhan mereka yang begitu kencang. Selain itu, kasus kebocoran data Facebook masih terngiang di benak investor. CNN melaporkan bahwa CEO Facebook Mark Zuckerberg akan mengaku bersalah di depan Kongres AS terkait kebocoran data kepada Cambridge Analytica.
Akibatnya, investor mencari aset-aset lain untuk mengamankan dana mereka. Tidak hanya dolar AS, obligasi negara AS pun mencari incaran.
Imbal hasil (yield) obligasi negara AS tenor 10 tahun terus turun dan mencapai 2,78%. Terendah dalam enam pekan terakhir. Penurunan yield merupakan resultan dan kenaikan harga, pertanda instrumen ini tengah diminati pelaku pasar
Sementara pergerakan mata uang di kawasan asia lain cenderung bervariasi, Berikut beberapa pergerakan mata uang di kawasan Asia, seperti dikutip dari Reuters :
(dru/dru) Next Article Rupiah Akhirnya Menguat Lawan Dolar AS ke Level Rp 13.768/US$
Mengutip data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dipublikasikan Bank Indonesia, Rabu (28/3/2018) dolar AS tercatat Rp 13.745/US$. Hari sebelumnya Selasa (27/3/2018) dolar AS tercatat di Rp 13.708/US$.
![]() |
Naiknya permintaan terhadap dolar AS terjadi karena investor yang mulai beralih dari investasi beresiko seperti saham, setelah indeks Wall Street mengalami kejatuhan disebabkan turunnya saham-saham teknologi.
Pada perdagangan yang berakhir dini hari tadi waktu Indonesia, Dow Jones Industrial Average turun 1,43%, S&P 500 melemah 1,73%, dan Nasdaq berkurang 2,93%.
Wall Street tertekan oleh isu domestik, yaitu aksi jual terhadap saham-saham teknologi seiring rencana pemerintah yang ingin mengerem pertumbuhan mereka yang begitu kencang. Selain itu, kasus kebocoran data Facebook masih terngiang di benak investor. CNN melaporkan bahwa CEO Facebook Mark Zuckerberg akan mengaku bersalah di depan Kongres AS terkait kebocoran data kepada Cambridge Analytica.
Akibatnya, investor mencari aset-aset lain untuk mengamankan dana mereka. Tidak hanya dolar AS, obligasi negara AS pun mencari incaran.
Imbal hasil (yield) obligasi negara AS tenor 10 tahun terus turun dan mencapai 2,78%. Terendah dalam enam pekan terakhir. Penurunan yield merupakan resultan dan kenaikan harga, pertanda instrumen ini tengah diminati pelaku pasar
Sementara pergerakan mata uang di kawasan asia lain cenderung bervariasi, Berikut beberapa pergerakan mata uang di kawasan Asia, seperti dikutip dari Reuters :
Mata Uang | Bid Terakhir | Perubahan (%) |
Yen Jepang | 105,52 | -0,18 |
Won Korsel | 1.066,80 | +0,68 |
Dolar Taiwan | 29,13 | +0,05 |
Rupee India | 64,94 | -0,19 |
Dolar Singapura | 1,30 | +0,18 |
Ringgit Malaysia | 3,85 | +0,50 |
Baht Thailand | 31,24 | +0,06 |
Peso Filipina | 52,30 | +0,11 |
(dru/dru) Next Article Rupiah Akhirnya Menguat Lawan Dolar AS ke Level Rp 13.768/US$
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular