
Rupiah Akhirnya Menguat Lawan Dolar AS ke Level Rp 13.768/US$
Herdaru Purnomo & Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
12 March 2018 10:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah menguat awal pekan ini. Dolar AS melemah 26 poin dalam perdagangan antar bank awal pekan ini.
Mengutip data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dipublikasikan Bank Indonesia, Senin (12/3/2018) dolar AS tercatat berada di level Rp 13.768/US$. Pada penutupan akhir pekan sebelumnya, Jumat (9/3/2018) dolar AS tercatat berada di level Rp 13.794/US$.
Sepekan kemarin, rupiah konsisten melemah. Berikut nilai tukar rupiah berdasarkan data JISDOR BI sepekan kemarin :
Mengutip data Reuters pada pukul 10.00 WIB, Senin (12/3/2018) dolar AS di pasar spot berada di Rp 13.767/US$ dan sempat jatuh ke level terendahnya di Rp 13.765/US$. Adapun level tertingginya dolar AS berada di Rp 13.770/US$.
Dolar AS diperkirakan bergerak melemah terhadap mata uang kawasan, termasuk rupiah. Mengutip Reuters, rupiah hari ini bisa menguat ke bawah Rp 13.750/US$ karena investor kembali berani untuk mengoleksi aset-aset berisiko (risk on) seiring data ketenagakerjaan Negeri Paman Sam.
Pada pekan lalu, klaim tunjangan pengangguran (jobless claim) di AS tercatat 231.000, lebih tinggi dibandingkan konsensus pasar yang sebesar 220.000. Klaim pekan lalu naik dibandingkan pekan sebelumnya yaitu 210.000.
Data lain menyebutkan bahwa kenaikan upah per jam rata-rata hanya naik 0,1% pada Februari, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 0,3%. Kondisi ini menyebabkan pasar saham bullish, karena sepertinya menjadi sulit bagi The Federal Reserve/The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan secara agresif. Sebaliknya, bukan berita baik bagi greenback karena mata uang ini membutuhkan kenaikan suku bunga untuk menjangkar inflasi.
Kenaikan suku bunga acuan AS yang sempat diperkirakan naik sampai empat kali sepanjang tahun ini kembali ke proyeksi awal, yaitu hanya tiga kali. Kondisi ketenagakerjaan yang belum solid membuat kenaikan suku bunga empat kali menjadi agak sulit.
Berikut perkembangan sejumlah mata uang Asia terhadap dolar AS, seperti dikutip dari Reuters:
(dru) Next Article Dolar Tembus Rp 14.410, Ini Situasi Money Changer di Jakarta
Mengutip data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dipublikasikan Bank Indonesia, Senin (12/3/2018) dolar AS tercatat berada di level Rp 13.768/US$. Pada penutupan akhir pekan sebelumnya, Jumat (9/3/2018) dolar AS tercatat berada di level Rp 13.794/US$.
Sepekan kemarin, rupiah konsisten melemah. Berikut nilai tukar rupiah berdasarkan data JISDOR BI sepekan kemarin :
- 9 Maret 2018 Rp 13.794/US$
- 8 Maret 2018 Rp 13.774/US$
- 7 Maret 2018 Rp 13.763/US$
- 6 Maret 2018 Rp 13.750/US$
- 5 Maret 2018 Rp 13.740/US$
Dolar AS diperkirakan bergerak melemah terhadap mata uang kawasan, termasuk rupiah. Mengutip Reuters, rupiah hari ini bisa menguat ke bawah Rp 13.750/US$ karena investor kembali berani untuk mengoleksi aset-aset berisiko (risk on) seiring data ketenagakerjaan Negeri Paman Sam.
Pada pekan lalu, klaim tunjangan pengangguran (jobless claim) di AS tercatat 231.000, lebih tinggi dibandingkan konsensus pasar yang sebesar 220.000. Klaim pekan lalu naik dibandingkan pekan sebelumnya yaitu 210.000.
Data lain menyebutkan bahwa kenaikan upah per jam rata-rata hanya naik 0,1% pada Februari, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 0,3%. Kondisi ini menyebabkan pasar saham bullish, karena sepertinya menjadi sulit bagi The Federal Reserve/The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan secara agresif. Sebaliknya, bukan berita baik bagi greenback karena mata uang ini membutuhkan kenaikan suku bunga untuk menjangkar inflasi.
Kenaikan suku bunga acuan AS yang sempat diperkirakan naik sampai empat kali sepanjang tahun ini kembali ke proyeksi awal, yaitu hanya tiga kali. Kondisi ketenagakerjaan yang belum solid membuat kenaikan suku bunga empat kali menjadi agak sulit.
Berikut perkembangan sejumlah mata uang Asia terhadap dolar AS, seperti dikutip dari Reuters:
![]() |
(dru) Next Article Dolar Tembus Rp 14.410, Ini Situasi Money Changer di Jakarta
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular