Dolar AS Menuju Rp 14.000, BI : Jangan Ada yang Panik

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
04 May 2018 15:58
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Penguatan dolar AS yang mendekati Rp 14.000/US$ membuat Bank Indonesia (BI) sebagai pengelola nilai tukar rupiah terus melakukan intervensi untuk menjaga mata uang Garuda tak terlempar hingga level psikologisnya.

"Saya giat-giatnya stabilisasi kurs, saya pantau perkembangan mewaspadai dinamika global dan domestik," kata Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah di gedung BI, Jumat (4/5/2018).

Nanang menjelaskan, perbaikan ekonomi AS memang menjadi pendorong utama penguatan mata uang Paman Sam dalam beberapa bulan terakbhir. Hal tersebut ditambah dengan perkiraan pertumbuhan perekonomian negara-negara lainnya tidak sesuai harapan.

Dola AS pun perkasa, dan mata uang negara berkembang termasuk Indonesia pun terkena imbasnya. Bahkan, sambung Nanang, penguatan dolar AS juga memberikan pengaruh terhadap mata uang di negara-negara maju.

"Bukan hanya berdampak pada mata uang emerging market, tapi juga negara maju," jelasnya.

Meski demikian, bank sentral menegaskan, kondisi saat ini masih terkendali. Nanang menegaskan, BI akan tetap berada di pasar secara terukur untuk menjaga nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya.

"Jangan ada yang panik, jangan ada yang membangun pesimisme. Semuanya stabil," tegasnya.


(dru/dru) Next Article RI, Jepang, China Hingga Korsel Siap 'Buang' Dolar AS di 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular