
Pemerintah Tarik Utang Rp 20,7 T dari Lelang Obligasi
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 March 2018 16:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menggelar lelang lima seri surat utang pada hari ini. Nilai penawaran yang masuk turun dibandingkan lelang sebelumnya, meski dana yang diperoleh sesuai dengan target.
Mengutip siaran pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Selasa (27/3/2018) berikut rincian Surat Berharga Negara (SBN) yang dilelang hari ini:
Penawaran Berkurang
Penawaran yang masuk dalam lelang hari ini berkurang dibandingkan lelang SBN sebelumnya yang bisa mencapai Rp 46,47 triliun. Sentimen positif dari pasar saham dan nilai tukar rupiah belum mampu mengangkat SBN secara signifikan.
Pagi tadi, berbagai sentimen positif datang ke pasar keuangan Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,74%. Nilai tukar rupiah pun dibuka menguat 0,14%.
Namun seiring perjalanan, sentimen positif tersebut agak memudar. IHSG akhirnya ditutup naik 0,15%, mendatar saja. Apresiasi rupiah pun menipis menjadi hanya 0,04%.
Sikap yang sama mungkin menular ke pasar SBN. Seiring jalan, optimisme investor perlahan memudar sehingga penawaran dalam lelang hari ini tidak bisa setinggi lelang sebelumnya.
Investor asing sepertinya masih cenderung menghindari pasar Indonesia. Di pasar saham, nilai jual bersih investor asing mencapai lebih dari Rp 800 miliar. Ini juga kemungkinan menjangkiti pasar SBN.
Ada kemungkinan investor memilih masuk ke pasar di negara-negara tetangga. Ini terlihat dari pola indeks saham di Jepang dan Korea Selatan. Hal sebaliknya terjadi di Indonesia, di mana IHSG cenderung bergerak ke bawah selepas Sesi I.
Pelaku pasar mengapresiasi perkembangan meredanya potensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) vs China. Negosiasi antara dua raksasa ekonomi dunia ini membawa berkah ke negara-negara eksportir seperti Jepang atau Korea Selatan.
Pasar Korea juga mendapat sentimen positif dari pembebasan bea masuk baja. Meski AS tetap mengenakan kuota 2,68 miliar tonatau sekitar 70% dari rata-rata ekspor baja Korea ke Negeri Paman Sam.
Bagi Korea atau Jepang, perang dagang sangat signifikan terhadap perekonomian mereka sebagai negara eksportir manufaktur. Oleh karena itu, pasar keuangan mereka diapresiasi tinggi ketika perang dagang bisa dihindari.
Sementara bagi Indonesia, perang dagang memang berpengaruh tetapi tidak sebesar negara yang mengekspor produk manufaktur. Ekspor Indonesia masih didominasi komoditas dengan porsi sekitar 60%. Ekspor Indonesia lebih ditentukan keunggulan komparatif, bukan keunggulan kompetitif.
Ini yang membuat Indonesia kurang diapresiasi saat isu perang dagang mereda. Sebab, dampak perang dagang bagi Indonesia tidak sebesar di Jepang atau Korea.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/hps) Next Article Takut Jakarta 'Digembok' Kayak Manila, Investor Lepas SBN
Mengutip siaran pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Selasa (27/3/2018) berikut rincian Surat Berharga Negara (SBN) yang dilelang hari ini:
- SPN03180628 (tenor 3 bulan), penawaran yang masuk Rp 7,44 triliun.
- SPN12190314 (tenor 1 tahun), penawaran yang masuk Rp 6,9 triliun.
- FR0064 (tenor 10 tahun), penawaran yang masuk Rp 15,28 triliun.
- FR0065 (tenor 15 tahun), penawaran yang masuk Rp 1,63 triliun.
- FR0075 (tenor 20 tahun), penawaran yang masuk Rp 4,31 triliun.
- SPN03180628 dimenangkan Rp 5 triliun, imbal hasil (yield) 4,15%.
- SPN12190314 dimenangkan Rp 4,05 triliun, yield 5,05%.
- FR0064 dimenangkan Rp 8,45 triliun, yield 6,78%.
- FR0065 tidak ada yang dimenangkan.
- FR0075 dimenangkan Rp 3,2 triliun, yield 7,39%.
Penawaran Berkurang
Penawaran yang masuk dalam lelang hari ini berkurang dibandingkan lelang SBN sebelumnya yang bisa mencapai Rp 46,47 triliun. Sentimen positif dari pasar saham dan nilai tukar rupiah belum mampu mengangkat SBN secara signifikan.
Namun seiring perjalanan, sentimen positif tersebut agak memudar. IHSG akhirnya ditutup naik 0,15%, mendatar saja. Apresiasi rupiah pun menipis menjadi hanya 0,04%.
Sikap yang sama mungkin menular ke pasar SBN. Seiring jalan, optimisme investor perlahan memudar sehingga penawaran dalam lelang hari ini tidak bisa setinggi lelang sebelumnya.
Investor asing sepertinya masih cenderung menghindari pasar Indonesia. Di pasar saham, nilai jual bersih investor asing mencapai lebih dari Rp 800 miliar. Ini juga kemungkinan menjangkiti pasar SBN.
Ada kemungkinan investor memilih masuk ke pasar di negara-negara tetangga. Ini terlihat dari pola indeks saham di Jepang dan Korea Selatan. Hal sebaliknya terjadi di Indonesia, di mana IHSG cenderung bergerak ke bawah selepas Sesi I.
Pelaku pasar mengapresiasi perkembangan meredanya potensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) vs China. Negosiasi antara dua raksasa ekonomi dunia ini membawa berkah ke negara-negara eksportir seperti Jepang atau Korea Selatan.
Pasar Korea juga mendapat sentimen positif dari pembebasan bea masuk baja. Meski AS tetap mengenakan kuota 2,68 miliar tonatau sekitar 70% dari rata-rata ekspor baja Korea ke Negeri Paman Sam.
Bagi Korea atau Jepang, perang dagang sangat signifikan terhadap perekonomian mereka sebagai negara eksportir manufaktur. Oleh karena itu, pasar keuangan mereka diapresiasi tinggi ketika perang dagang bisa dihindari.
Sementara bagi Indonesia, perang dagang memang berpengaruh tetapi tidak sebesar negara yang mengekspor produk manufaktur. Ekspor Indonesia masih didominasi komoditas dengan porsi sekitar 60%. Ekspor Indonesia lebih ditentukan keunggulan komparatif, bukan keunggulan kompetitif.
Ini yang membuat Indonesia kurang diapresiasi saat isu perang dagang mereda. Sebab, dampak perang dagang bagi Indonesia tidak sebesar di Jepang atau Korea.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/hps) Next Article Takut Jakarta 'Digembok' Kayak Manila, Investor Lepas SBN
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular