
Perang Dagang Reda, Yield Obligasi Negara Turun
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 March 2018 11:32

Hari ini, pemerintah berencana melelang lima seri obligasi negara. Sepertinya lelang ini dilakukan dalam momentum yang tepat.
Dalam lelang ini, pemerintah menetapkan target indikatif sebesar Rp 17 triliun. Namun bisa dinaikkan (upsize) menjadi Rp 25,5 triliun.
Dian Ayu Yustina, Ekonom Bank Danamon, memperkirakan minat dalam lelang ini akan cukup besar. Penguatan rupiah yang masih berlanjut bisa menjadi faktor yang membuat SBN semakin menarik.
Pada pukul 11:00 WIB rupiah melanjutkan penguatannya 0,2% ke Rp 13.708/US$. Pada pembukaan hari ini, rupiah menguat 0,14%.
"Pagi ini rupiah dibuka menguat karena sentimen perang dagang AS-China mereda. Mungkin kita akan melihat permintaan yang bagus dalam lelang hari ini," sebut Dian dalam risetnya.
Namun, lanjut Dian, ada risiko dari potensi percepatan laju inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi. Sejak bulan lalu, harga Pertamax cs dinaikkan dalam kisaran Rp 100-500/liter.
"Ada potensi tekanan inflasi domestik karena kenaikan harga BBM. Namun sepertinya tidak terlalu signifikan, sebab terjadi di tengah penurunan harga pangan sebagai dampak panen raya Maret-April," tulis Dian. (aji/aji)
Dalam lelang ini, pemerintah menetapkan target indikatif sebesar Rp 17 triliun. Namun bisa dinaikkan (upsize) menjadi Rp 25,5 triliun.
Dian Ayu Yustina, Ekonom Bank Danamon, memperkirakan minat dalam lelang ini akan cukup besar. Penguatan rupiah yang masih berlanjut bisa menjadi faktor yang membuat SBN semakin menarik.
"Pagi ini rupiah dibuka menguat karena sentimen perang dagang AS-China mereda. Mungkin kita akan melihat permintaan yang bagus dalam lelang hari ini," sebut Dian dalam risetnya.
Namun, lanjut Dian, ada risiko dari potensi percepatan laju inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi. Sejak bulan lalu, harga Pertamax cs dinaikkan dalam kisaran Rp 100-500/liter.
"Ada potensi tekanan inflasi domestik karena kenaikan harga BBM. Namun sepertinya tidak terlalu signifikan, sebab terjadi di tengah penurunan harga pangan sebagai dampak panen raya Maret-April," tulis Dian. (aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular