Investor Asing Keluar Rp 1,1 Trilun, IHSG Terkoreksi 0,24%

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
19 March 2018 16:59
Investor Asing Keluar Rp 1,1 Trilun, IHSG Terkoreksi 0,24%
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia - IHSG ditutup melemah 0,24% pada perdagangan awal pekan ke level 6.289,57 poin. Sebanyak sembilan sektor saham ditutup melemah, dipimpin oleh sektor aneka industri yang anjlok hingga 2,11%, sementara satu sektor lainnya yaitu jasa keuangan (+0,39%) berhasil ditutup naik.

Transaksi berlangsung sepi hanya Rp 7,45 triliun dengan volume transaksi sebanyak 10,32 miliar. Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 348.662 kali. Sebanyak 152 saham mencatatkan kenaikan harga, 195 saham melemah, sementara 225 lainnya tidak mencatatkan perubahan harga.

Pelemahan IHSG terjadi ditengah-tengah bursa saham regional yang diperdagangkan bervariatif: indeks Nikkei turun 0,9%, indeks Strait Times turun 0,39%, indeks Kospi turun 0,76%, indeks SET (Thailand) turun 0,59%, indeks Shanghai naik tipis 0,3%, indeks Hang Seng naik tipis 0,04%, dan indeks KLCI (Malaysia) naik tipis 0,08%.

Sentimen positif dari Wall Street menjelang akhir pekan tak mampu mengangkat kinerja bursa saham regional. Pelaku pasar nampak masih mengantisipasi pertemuan dewan gubernur the Federal Reserve pada 20-21 Maret mendatang waktu setempat guna mengetahui arah kebijakan bank sentral AS tersebut kedepannya.

Dari negeri Sakura, data perdagangan yang kurang memuaskan ikut menekan pergerakan bursa saham. Sepanjang Februari, ekspor tercatat hanya tumbuh sebesar 1,8% YoY, dibawah ekspektasi yang sebesar 1,9% YoY (konsensus Reuters), sementara impor tumbuh sebesar 16,5% YoY, juga dibawah konsensus yang sebesar 17,1% YoY.

Selain itu, faktor politik ikut mewarnai transaksi di Jepang. Perdana Menteri Jepang dan Menteri Keuangan Jepang Taro Aso dalam sepekan terakhir berseteru terkait skandal dugaan pemberian diskon harga tanah pemerintah untuk mendukung sekolah milik perdana menteri. Kementerian Keuangan mengakui mengubah dokumen terkait transaksi tersebut.
Dari dalam negeri, pelemahan IHSG didominasi oleh anjloknya saham PT Hanjaya Mandala Samporna Tbk (HMSP) sebesar 2,06% ke level Rp 4.270/saham. Investor nampak terus menghindari saham emiten-emiten rokok, lantaran belum ada tanda-tanda pemulihan penjualan. Survei penjualan ritel yang dilakukan oleh Bank Indonesia menunjukkan bahwa penjualan barang-barang ritel sepanjang bulan Januari turun sebesar 1,8% secara year-on-year (YoY). Padahal, pada periode yang sama tahun 2017, pertumbuhannya mencapai 6,3% YoY. 

Pelemahan penjualan paling besar terjadi pada komponen makanan, minuman & tembakau. Pada bulan Januari, penjualannya hanya tumbuh sebesar 2% YoY, turun dari capaian Januari 2017 yang sebesar 7,3% YoY. Selain HMSP, saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) juga ditutup di zona merah (-0,27%).

Selain HMSP, saham berkapitalisasi pasar besar lainnya yang berkontribusi signifikan terhadap pelemahan IHSG adalah PT Astra International Tbk/ASII (-2,35%). Anjloknya saham ASII dipicu oleh penjualan mobil yang turun pada bulan lalu jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sepanjang Februari 2018, ASII tercatat menjual 45.219 unit mobil, turun hingga 18,34% dibandingkan Februari 2017 yang mencapai 55.381 unit. Turunnya penjualan membuat market share Astra juga tergerus dari 58% menjadi 48%. 

Kehadiran Mitsubishi Xpander disinyalir sebagai penyebab anjloknya penjualan mobil ASII, terutama di segmen Low Multi Purpose Vehicle (LMPV). Sepanjang bulan lalu, penjualan Mitsubishi meroket hingga 103% YoY menjadi 18.411 unit, ditopang oleh penjualan Xpander yang mencapai 7.400 unit. Capaian ini bahkan berhasil mengungguli penjualan mobil sejuta umat andalan ASII yaitu Toyota Avanza yang hanya terjual sebanyak 6.773 unit. 

Rupiah melemah 0,14% ke level 13.764/dolar AS. Hal ini lantas memicu investor asing untuk terus melanjutkan aksi jualnya; di seluruh pasar, jual bersih investor asing mencapai Rp 1,1 triliun. PT Astra International Tbk/ASII (Rp 316,52 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 174,16 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 143,24 miliar), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk/HMSP (Rp 140,48 miliar), dan PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 118,73 miliar) merupakan saham-saham yang paling banyak dilepas investor asing.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular