Alasan Tokopedia Belum Tertarik IPO

Arina Yulistara, CNBC Indonesia
19 March 2018 08:18
Tokopedia mengaku ingin mengembangkan usaha kecil yang tergabung dalam platform-nya.
Foto: Arina Yulistara
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada akhir 2017, Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong tiga perusahaan rintisan atau startup unicorn untuk melakukan penawaran perdana saham (initial public offering/ IPO). Salah satu perusahaan yang didorong BEI adalah Tokopedia.

Menanggapi hal tersebut, CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengaku belum tertarik melantai di bursa saham dalam waktu dekat. Ia dan tim masih mempertimbangkannya dari banyak hal, terutama visi-misi Tokopedia sendiri.


"Bukannya enggak tertarik, kita selalu meninjau kebutuhan kerja itu. Kita punya modal kerja banyak. Orang IPO untuk apa? Mungkin menikmati hasil kerja kerasnya sehingga sahamnya dijual. Sekarang sama sekali enggak kepikiran uang masuk ke kantong pribadi," jelas William saat diwawancarai CNBC Indonesia di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

William pun menuturkan saat ini ia ingin fokus lebih dahulu dalam pengembangan para pedagang yang menjual produknya di Tokopedia. Ia merasa dari 2,7 juta penjual di Tokopedia, sebagian besar perkembangannya masih terhambat hingga level UMKM saja dan sulit menjadi brand nasional.

Oleh karena itu, William berharap bisa membuat para penjual tersebut berkembang di pasar yang lebih besar.

"Kita mau fokus terlebih dahulu bagaimana bisnis ini bisa mengakselerasi pemerataan ekonomi di Indonesia secara digital. Kalau cita-cita itu sudah terwujud, barulah kita pikirin soal uang masuk ke kantong pribadi," tambahnya.

Pria yang sudah delapan tahun membangun Tokopedia itu turut mengungkapkan banyaknya pertanyaan tentang IPO memberikan inspirasi baru untuknya. Meski perusahaannya sendiri belum IPO, William mendorong para pelaku usaha kreatif Indonesia untuk menargetkan bisnisnya bisa melantai di bursa saham suatu hari nanti.

Dengan IPO, peluang bisnis bisa masuk ke pasar yang lebih luas, termasuk pasar internasional, menjadi lebih besar. Jika ini sudah dilakukan banyak kreator Indonesia maka dapat membantu meningkatkan perekonomian Tanah Air.


"(IPO) hanya indikator keberhasilan. Dalam perjalanan saya, Tokopedia punya 2,7 juta penjual skalanya berbeda-beda. Skala ini kalau kita ajak terus naik kelas kan akhirnya bisa berhasil. Kenapa brand nasional yang mendunia itu rata-rata perusahaan publik, seperti Indofood, Mayora, dan lainnya? Karena mereka merepresentasikan Indonesia, mereka milik publik. Cita-cita saya mendorong para UMKM ini bisa seperti mereka," kata William lagi.
(prm) Next Article Pengumuman! Traveloka Bakal IPO di Wall Street Tahun Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular