
Saham Pertambangan Berguguran pada Awal Perdagangan Sesi I
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
14 March 2018 09:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham pertambangan masuk ke zona merah saat pembukaan perdagangan sesi I hari ini, Rabu (14/3/2018). Aksi profit taking menjadi pemicu turunnya harga saham pertambangan tersebut karena dari awal tahun indeks sektor pertambangan sudah naik 18,34%.
Saham PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) yang paling turun sebesar 3,26% atau 12 poin ke level Rp 356 per saham. Selanjutnya disusul oleh saham Harum Energy Tbk (HRUM) yang turun 2,91% atau 80 poin ke level Rp 2670 per saham.
Saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun 2,23% atau 625 poin ke level Rp 27375, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) turun 1,89% ke level Rp 3640 per saham dan saham PT Aadaro Energy Tbk (ADRO) yang turun 1,84% ke level Rp 2130 per saham.
Harga saham pertambangan terkoreksi dikarenakan pengaruh sentimen domestik terkait pembatasan harga batu bara untuk penjualan dalam negeri (DMO) yang membuat investor cemas.
Selain itu, jatuhnya saham-saham di sektor pertambangan dipengaruhi oleh sentiment negatif dari harga minyak masih mengalami tekanan. Investor khawatir pasokan minyak AS yang melimpah, yang diperkirakan cadangan minyak AS pada pekan ke 2 Maret akan bertambah 1,5 juta barel dari posisi 425,9 juta barel dari minggu sebelumnya.
(hps) Next Article Sentimen Negatif Masih Hantui Emiten Batu Bara
Saham PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) yang paling turun sebesar 3,26% atau 12 poin ke level Rp 356 per saham. Selanjutnya disusul oleh saham Harum Energy Tbk (HRUM) yang turun 2,91% atau 80 poin ke level Rp 2670 per saham.
Saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun 2,23% atau 625 poin ke level Rp 27375, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) turun 1,89% ke level Rp 3640 per saham dan saham PT Aadaro Energy Tbk (ADRO) yang turun 1,84% ke level Rp 2130 per saham.
Harga saham pertambangan terkoreksi dikarenakan pengaruh sentimen domestik terkait pembatasan harga batu bara untuk penjualan dalam negeri (DMO) yang membuat investor cemas.
Selain itu, jatuhnya saham-saham di sektor pertambangan dipengaruhi oleh sentiment negatif dari harga minyak masih mengalami tekanan. Investor khawatir pasokan minyak AS yang melimpah, yang diperkirakan cadangan minyak AS pada pekan ke 2 Maret akan bertambah 1,5 juta barel dari posisi 425,9 juta barel dari minggu sebelumnya.
(hps) Next Article Sentimen Negatif Masih Hantui Emiten Batu Bara
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular