
Internasional
S&P Dituduh Longgarkan Kriteria Rating Demi Raup Keuntungan
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
12 March 2018 18:44

Sydney, CNBC Indonesia - Lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor's (S&P) dituduh menurunkan kriteria penilaian risikonya demi keuntungan bisnis dan memberikan rating tinggi pada produk-produk utang yang tidak jelas, demikian perkara yang disidangkan pengadilan Australia hari Senin (12/3/2018).
Dilansir dari Reuters, badan pemeringkat yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu digugat setidaknya senilai A$190 juta (US$150 juta atau setara dengan Rp 2 triliun) oleh dua pemerintah daerah dan dua dana pensiun di Australia, yang kehilangan uang dari kewajiban membayar obligasi beragun utang sintetis (shynthetic collateralized debt obligations/ SCDO) ketika krisis subprime mortgage AS melanda satu dekade lalu.
Gugatan class action yang didanai oleh Litigation Capital Partners yang berbasis di Singapura tersebut membuka jalan bagi S&P untuk dikenai tuntutan hukum dari investor lain jika agensi tersebut terbukti memiliki sistem pemeringkatan yang tidak dapat dipercaya.
Noel Hutley, pengacara yang mewakili penggugat, mengatakan S&P tidak memiliki dasar yang masuk akal untuk memberi peringkat tinggi kepada SCDO, yang menurutnya didasarkan pada model yang "cacat".
"Sebagai akibat dari berbagai macam pengurangan (standar), peringkat yang diberikan itu salah, menyesatkan dan penggugat mengalami kerugian besar saat SCDO yang diklaim (baik) gagal dibayarkan," ujar Hutley kepada Pengadilan Federal di Sydney.
S&P membantah tuduhan tersebut dan berencana menyampaikan hal ini pada sesi argumen pembukaan minggu ini yang menjadi bagian dari proses sidang selama delapan minggu.
Ditanyai pada hari Senin, seorang juru bicara S&P menolak untuk mengomentari kasus tersebut.
Dalam 10 tahun sejak krisis keuangan global, S&P pernah dibawa ke meja hijau di AS terkait peringkat CDO-nya. Produk-produk tersebut dipermasalahkan karena menyebabkan gejolak pasar di seluruh dunia.
Investasi yang berhasil masuk ke Australia itu didesain oleh bank investasi AS, yang mentransfer risiko produk tersebut dari Wall Street ke pemerintah lokal yang biasanya menginvestasikan uang cadangan mereka di bank dan obligasi pemerintah.
Sementara CDO tunai biasanya mengandung portofolio berisi 100 obligasi korporasi, SCDOs adalah produk yang lebih kompleks yang terkait dengan credit default swaps. Investor dari kedua CDO dan SCDOs dibiarkan terkena risiko gagal bayar pinjaman hipotek subprime AS, yang menciptakan krisis keuangan terburuk dalam beberapa generasi ketika hipotek tersebut mengalami kegagalan dalam dekade terakhir.
SCDO yang dijual di Australia cenderung memiliki peringkat AA atau AAA dan diganti namanya dengan nama lokal, seperti SCDO yang disebut Blue Gum - spesies pohon eukaliptus asli - di mana dewan kehilangan uangnya.
Pada hari pembukaan persidangan Hutley mengatakan S&P telah melonggarkan model pemeringkatannya setiap saat untuk memaksimalkan keuntungan dengan membuat peringkatnya lebih menarik bagi penyedia produk dan promotor.
"Tidak ada penggugat yang akan berinvestasi... apabila mereka tahu S&P telah secara sistematis menurunkan kriteria pemeringkatannya untuk menumbuhkan bisnis," ujar Hutley.
S&P dan lembaga pemeringkat lainnya telah lama mendapat kritik dari investor, politisi, dan regulator karena menetapkan peringkat tinggi terhadap surat-surat berharga yang dengan cepat berubah menjadi kerugian, terutama karena lembaga-lembaga itu dibayar oleh emiten untuk penilaian dan menimbulkan kekhawatiran tentang potensi konflik kepentingan.
(prm) Next Article S&P Tahan Peringkat Utang Italia di Tengah Krisis Anggaran
Dilansir dari Reuters, badan pemeringkat yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu digugat setidaknya senilai A$190 juta (US$150 juta atau setara dengan Rp 2 triliun) oleh dua pemerintah daerah dan dua dana pensiun di Australia, yang kehilangan uang dari kewajiban membayar obligasi beragun utang sintetis (shynthetic collateralized debt obligations/ SCDO) ketika krisis subprime mortgage AS melanda satu dekade lalu.
Gugatan class action yang didanai oleh Litigation Capital Partners yang berbasis di Singapura tersebut membuka jalan bagi S&P untuk dikenai tuntutan hukum dari investor lain jika agensi tersebut terbukti memiliki sistem pemeringkatan yang tidak dapat dipercaya.
"Sebagai akibat dari berbagai macam pengurangan (standar), peringkat yang diberikan itu salah, menyesatkan dan penggugat mengalami kerugian besar saat SCDO yang diklaim (baik) gagal dibayarkan," ujar Hutley kepada Pengadilan Federal di Sydney.
S&P membantah tuduhan tersebut dan berencana menyampaikan hal ini pada sesi argumen pembukaan minggu ini yang menjadi bagian dari proses sidang selama delapan minggu.
Ditanyai pada hari Senin, seorang juru bicara S&P menolak untuk mengomentari kasus tersebut.
Dalam 10 tahun sejak krisis keuangan global, S&P pernah dibawa ke meja hijau di AS terkait peringkat CDO-nya. Produk-produk tersebut dipermasalahkan karena menyebabkan gejolak pasar di seluruh dunia.
Investasi yang berhasil masuk ke Australia itu didesain oleh bank investasi AS, yang mentransfer risiko produk tersebut dari Wall Street ke pemerintah lokal yang biasanya menginvestasikan uang cadangan mereka di bank dan obligasi pemerintah.
Sementara CDO tunai biasanya mengandung portofolio berisi 100 obligasi korporasi, SCDOs adalah produk yang lebih kompleks yang terkait dengan credit default swaps. Investor dari kedua CDO dan SCDOs dibiarkan terkena risiko gagal bayar pinjaman hipotek subprime AS, yang menciptakan krisis keuangan terburuk dalam beberapa generasi ketika hipotek tersebut mengalami kegagalan dalam dekade terakhir.
SCDO yang dijual di Australia cenderung memiliki peringkat AA atau AAA dan diganti namanya dengan nama lokal, seperti SCDO yang disebut Blue Gum - spesies pohon eukaliptus asli - di mana dewan kehilangan uangnya.
Pada hari pembukaan persidangan Hutley mengatakan S&P telah melonggarkan model pemeringkatannya setiap saat untuk memaksimalkan keuntungan dengan membuat peringkatnya lebih menarik bagi penyedia produk dan promotor.
"Tidak ada penggugat yang akan berinvestasi... apabila mereka tahu S&P telah secara sistematis menurunkan kriteria pemeringkatannya untuk menumbuhkan bisnis," ujar Hutley.
S&P dan lembaga pemeringkat lainnya telah lama mendapat kritik dari investor, politisi, dan regulator karena menetapkan peringkat tinggi terhadap surat-surat berharga yang dengan cepat berubah menjadi kerugian, terutama karena lembaga-lembaga itu dibayar oleh emiten untuk penilaian dan menimbulkan kekhawatiran tentang potensi konflik kepentingan.
(prm) Next Article S&P Tahan Peringkat Utang Italia di Tengah Krisis Anggaran
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular