
ITMG Targetkan Produksi Naik Meski Ada Aturan DMO Batubara
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
12 March 2018 12:24

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menargetkan produksi batu bara mencapai 22,5 juta ton sepanjang tahun ini, meningkat tipis dari realisasi tahun lalu sebesar 22,1 juta ton.
ITMG juga menargetkan adanya pengembangan strategis bisnis, baik organik maupun anorganik. "Di samping itu kami terbuka untuk memasuki bisnis di sepanjang rantai nilai energi, mulai dari hulu ke hilir guna menambah marjin dan pendapatan," kata Direktur Pemasaran ITMG, Jusnan Ruslan kepada CNBC Indonesia, Senin (12/3/2018).
Sepanjang tahun lalu, ITMG menjual 2,5 juta ton batu bara atau sekitar 11% volume penjulan kami ke dalam negeri (domestic market obligation/DMO). Dari jumlah itu, alokasi batu bara untuk kebutuhan listrik oleh PLN adalah 65% atau sekitar 1,6 juta ton.
Ketika ditanya tentang penetapan skema harga atas batu bara untuk kebutuhan listrik dalam negeri, Jusnan mengaku perusahaan patuh pada aturan dan perundang-undangan yang berlaku. "Namun, lazimnya harga komoditas ditentukan oleh pasar," sambung dia.
Jusnan sendiri mempredikisi, sepanjang tahun batu bara akan berada di kisaran US$ 85 hingga US$ 105 per ton. Terkait melemahnya rupiah terhadap dolar AS, dia mengatakan tidak ada dampak signifikan. Sebab, ITMG memperoleh pendapatan dengan mata uang dolar AS.
(gus/gus) Next Article Terkendala Alat Berat, ITMG Tak Ikut Genjot Produksi di 2018
ITMG juga menargetkan adanya pengembangan strategis bisnis, baik organik maupun anorganik. "Di samping itu kami terbuka untuk memasuki bisnis di sepanjang rantai nilai energi, mulai dari hulu ke hilir guna menambah marjin dan pendapatan," kata Direktur Pemasaran ITMG, Jusnan Ruslan kepada CNBC Indonesia, Senin (12/3/2018).
Pilihan Redaksi |
Ketika ditanya tentang penetapan skema harga atas batu bara untuk kebutuhan listrik dalam negeri, Jusnan mengaku perusahaan patuh pada aturan dan perundang-undangan yang berlaku. "Namun, lazimnya harga komoditas ditentukan oleh pasar," sambung dia.
Jusnan sendiri mempredikisi, sepanjang tahun batu bara akan berada di kisaran US$ 85 hingga US$ 105 per ton. Terkait melemahnya rupiah terhadap dolar AS, dia mengatakan tidak ada dampak signifikan. Sebab, ITMG memperoleh pendapatan dengan mata uang dolar AS.
(gus/gus) Next Article Terkendala Alat Berat, ITMG Tak Ikut Genjot Produksi di 2018
Most Popular