
Nilai Tukar Rupiah dan Kebijakan Trump Buat IHSG Tertekan
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
05 March 2018 06:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pekan lalu terkoreksi, merespons sejumlah sentimen negatif yang berkembang baik dari dalam maupun luar negeri. Sentimen-sentimen negatif tersebut masih akan menjadi perhatian investor pada perdagangan pekan ini.
Secara akumulatif, selama sepekan IHSG terkoreksi 0,57% ke level 6.582,32 poin di mana sentimen utama yang mempengaruhi kinerja IHSG, di antaranya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Selain itu, pada kinerja IHSG juga tertekan karena pernyataan kontroversial dari Presiden AS Donald Trump yang memicu kemarahan banyak negara terkait rencana pengenaan bea impor atas baja dan alumunium.
Wacana yang dilontarkan Trump tersebut menjadi sentimen negatif bagi semua bursa di dunia. Mayoritas, pasar saham baik AS, Eropa, dan kawasan Asia ditutup pada zona merah setelah Trump menyampaikan pernyataan tersebut.
Meskipun IHSG tercatat terkoreksi, nilai transaksi secara akumulatif dalam seminggu di pasar saham domestik naik 11,81% menjadi menjadi Rp 9,62 triliun dari Rp 8,61 triliun sepekan sebelumnya. Rerata volume transaksi turun 4,55 persen menjadi 14,96 miliar saham dari 15,68 miliar saham. Rerata frekuensi transaksi harian turun 1,37% menjadi 413,37 ribu kali transaksi dari 419,11 ribu kali transaksi.
Secara sektoral, saham-saham dari sektor pertambangan yang menjadi pendorong pelemahan IHSG, di mana indeks sektor ini tercatat terkoreksi paling dalam hingga 3,94%. Lalu disusul pelemahan indeks sektor keuangan yang turun 1,93% dan indeks sektor aneka industri.
Sementara itu, laju koreksi tertahan karena penguatan saham-saham dari sektor agribisnis. Akumulasi beli investor terhadap saham-saham produsen minyak sawit (crude palm oil/ CPO) mendorong indeks agribisnis menguat signifikan 4,24%. Lalu, indeks sektor manufaktur juga menguat 0,69% dan indeks sektor barang konsumsi naik 0,44%.
Kinerja sektoral selengkapnya terlampir di tabel berikut, dan indeks-indeks acuan lainnya.
Saham-saham dengan nilai transaksi besar, masih dikuasai saham-saham dari sub sektor perbankan di mana transaksi saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tercatat mencapai Rp 3,35 triliun dalam sepekan.
Saham-saham lainnya dengan nilai transaksi besar disusul saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) senilai Rp 3,30 triliun. Nilai transaksi tersebut karena ada crossing atau transaksi tutup sendiri di pasar negosiasi yang nilainya mencapai Rp 3,2 triliun.
Daftar lengkap 10 saham dengan nilait transaksi saham terbesar terlampir di tabel berikut.
Selain itu, saham-saham yang naik tinggi pada pekan lalu seperti biasa diramaikan oleh saham-saham lapis kedua dan ketiga. Harga saham PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (PSDN) secara akumulatif dalam sepekan naik 77,78%.
Lalu saham PT Kirana Megatara Tbk (KMTR) yang dalam sepekan naik 67,04%, bahkan sempat dua kali menyentuh batas atas auto rejection selama pekan lalu. Selain itu, ada juga saham PT Ristian Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) yang secar akumulatif naik 64,96% dan juga sempat dua kali menyentuh batas atas auto rejection.
Berikut ini 10 saham dengan kenaikan harga saham akumulatif terctinggi dalam sepekan.
Hari ini Bursa Efek Indonesia meminta PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (ÏKAI) melaksanakan public expose insidentil untuk menjelaskan kenaikan harga saham yang signifikan di mana secara year to date harga saham sudah meningkat sekitar 461%.
(hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Secara akumulatif, selama sepekan IHSG terkoreksi 0,57% ke level 6.582,32 poin di mana sentimen utama yang mempengaruhi kinerja IHSG, di antaranya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Selain itu, pada kinerja IHSG juga tertekan karena pernyataan kontroversial dari Presiden AS Donald Trump yang memicu kemarahan banyak negara terkait rencana pengenaan bea impor atas baja dan alumunium.
Wacana yang dilontarkan Trump tersebut menjadi sentimen negatif bagi semua bursa di dunia. Mayoritas, pasar saham baik AS, Eropa, dan kawasan Asia ditutup pada zona merah setelah Trump menyampaikan pernyataan tersebut.
Secara sektoral, saham-saham dari sektor pertambangan yang menjadi pendorong pelemahan IHSG, di mana indeks sektor ini tercatat terkoreksi paling dalam hingga 3,94%. Lalu disusul pelemahan indeks sektor keuangan yang turun 1,93% dan indeks sektor aneka industri.
Sementara itu, laju koreksi tertahan karena penguatan saham-saham dari sektor agribisnis. Akumulasi beli investor terhadap saham-saham produsen minyak sawit (crude palm oil/ CPO) mendorong indeks agribisnis menguat signifikan 4,24%. Lalu, indeks sektor manufaktur juga menguat 0,69% dan indeks sektor barang konsumsi naik 0,44%.
Kinerja sektoral selengkapnya terlampir di tabel berikut, dan indeks-indeks acuan lainnya.
![]() |
Saham-saham dengan nilai transaksi besar, masih dikuasai saham-saham dari sub sektor perbankan di mana transaksi saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tercatat mencapai Rp 3,35 triliun dalam sepekan.
Saham-saham lainnya dengan nilai transaksi besar disusul saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) senilai Rp 3,30 triliun. Nilai transaksi tersebut karena ada crossing atau transaksi tutup sendiri di pasar negosiasi yang nilainya mencapai Rp 3,2 triliun.
Daftar lengkap 10 saham dengan nilait transaksi saham terbesar terlampir di tabel berikut.
![]() |
Selain itu, saham-saham yang naik tinggi pada pekan lalu seperti biasa diramaikan oleh saham-saham lapis kedua dan ketiga. Harga saham PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (PSDN) secara akumulatif dalam sepekan naik 77,78%.
Lalu saham PT Kirana Megatara Tbk (KMTR) yang dalam sepekan naik 67,04%, bahkan sempat dua kali menyentuh batas atas auto rejection selama pekan lalu. Selain itu, ada juga saham PT Ristian Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) yang secar akumulatif naik 64,96% dan juga sempat dua kali menyentuh batas atas auto rejection.
Berikut ini 10 saham dengan kenaikan harga saham akumulatif terctinggi dalam sepekan.
![]() |
Hari ini Bursa Efek Indonesia meminta PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (ÏKAI) melaksanakan public expose insidentil untuk menjelaskan kenaikan harga saham yang signifikan di mana secara year to date harga saham sudah meningkat sekitar 461%.
(hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Most Popular