
Gandeng Pengembang China, Bakrieland Mau Utang Lagi?
Shuli Ratanavara, CNBC Indonesia
19 January 2018 20:21

- Bakrieland tanda tangani nota kesepahaman bisnis dengan China Construction First Group Corp Ltd untuk bangun kawasan properti di Jakarta dan Surabaya senilai US$ 1 miliar
- Skema kerja sama belum diketahui. “Belum tentu ekuitas, bisa berbentuk pinjaman. Dananya akan bertahap, jangan terpaku dengan US$ 1 miliar. Itu ceiling. Itu enggak mungkin dibangun dalam waktu setahun, pasti bertahap dan ketika sudah mulai terjual maka hutangnya juga akan pelan-pelan hilang,” jelas Direktur Utama Bakrieland.
Jakarta, CNBC Indonesia– Paska restrukturisasi utangnya, PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) tengah menyiapkan lembaran baru dengan menandatangani nota kesepahaman pembangunan kawasan properti di Jakarta dan Surabaya dengan pengembang properti asal China, China Construction First Group Corp Ltd (CCFG).
“Kita ini mau engage sedikit lebih besar, jangan restrukturisasi lagi restrukturisasi lagi,” kata Direktur Utama Bakrieland Development Abnomo Janurianto di The Grove Suite, Jumat (19/01).
Proyek yang dimaksud adalah proyek pembangunan kawasan properti seperti hotel, apartment, concert hall di Jakarta dan township development (perumahan dan commercial area) di Surabaya.
Sementara, Bakrieland berperan sebagai penyedia lahan dan manajemen serta operasional gedung ketika selesai. Adapun dana yang akan dikucurkan oleh CCFG merupakan 100% dari bank asal China.
Meski demikian, Abnomo mengaku belum ada pembicaraan lebih lanjut mengenai skema kerja sama yang akan dilakukan antara Bakrieland dan CCFG. Ia mengatakan beberapa skema yang menjadi opsi perseroan ialah perusahaan patungan dan juga kredit ekspor.
“Belum tentu ekuitas, bisa berbentuk pinjaman. Dananya akan bertahap, jangan terpaku dengan US$ 1 miliar. Itu ceiling. Itu enggak mungkin dibangun dalam waktu setahun, pasti bertahap dan ketika sudah mulai terjual maka hutangnya juga akan pelan-pelan hilang,” jelas Abnomo.
Ia menambahkan nilai tersebut merupakan nilai proyeksi saat ini untuk menggarap tiga proyek besar. Namun, tidak menutup kemungkinan jika dana yang dibutuhkan ternyata lebih kecil.
Abnomo merincikan kebanyakan dari dana tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan kawasan properti di Jakarta dengan nilai total biaya konstruksi sebesar US$ 400 juta dan dana investasi awal yang disiapkan sebesar US$ 20 juta. Sementara, Abnomo mengatakan dana investasi awal yang dibutuhkan untuk biaya konstruksi township di Surabaya masih kecil yaitu sebesar Rp 500 miliar.
“Karena di Surabaya itu yang dikembangkan pertama adalah perumahan, cuma butuh dibangun infrastruktur pendukung. Kalau commercial areanya menyusul, kita bikin populasi dulu,” jelasnya.
Abnomo juga menjelaskan pembangunan proyek tersebut akan dimulai pada 2019. Nantinya, proyek yang akan dibangun terlebih dahulu merupakan proyek perumahan di Surabaya. Baru kemudian Bakrieland dan CCFG memulai konstruksi pembangunan satu gedung di Jakarta. Sementara itu, perseroan akan melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan CCFG di Beijing mengenai skema kerja sama.
Lahan Sudah Siap
Dalam menyongsong kerja sama ini, Bakrieland mengaku sudah menyiapkan sebagian besar lahan yang dibutuhkan. Misalnya lahan seluas 10 hektare yang dibutuhkan untuk membangun kawasan properti di Jakarta sudah siap 100%. “Tapi di mananya belum bisa kami disclose,” kata Abnomo.
Sementara, untuk kesiapan lahan pembangunan township di Surabaya Abnomo mengatakan perseroan sudah hampir merampungkan kebutuhan lahan seluas 500 meter persergi. Lahan tersebut terbagi ke dalam dua area proyek. Pertama adalah area seluas 200 meter persegi yang sudah 100% tersedia, dan area seluas 300 meter persegi yang baru setengahnya tersedia.
Siapkan Belanja Modal Rp 1 Triliun
Bakrieland juga mengalokasikan Rp 1 triliun untuk belanja modal perseroan tahun 2018. Jumlah tersebut lebih tinggi daripada biaya modal tahun sebelumnya sebesar Rp 500 miliar – Rp 700 miliar.Adapun, alokasi dana tersebut akan dibiayai dari kas internal dan pendanaan eksternal yang terdiri dari kredit perbankan dan penerbitan international depository receipt (IDR).
Uang sebanyak itu akan digunakan Bakrieland untuk mengembangkan proyek-proyek hotel dan apartemen terutama di Yogyakarta, Surabaya, dan Bogor.“Kemarin sempat kita serahterimakan satu tower apartemen di Surabaya, tahun ini akan ada satu towe lagi,” kata Direktur Utama Bakrieland Development Abnomo Janurianto.
(gus/gus) Next Article Ini Cara Bakrieland Kurangi Utang tapi Tetap Dapat Uang
Most Popular