
Ini Cara Bakrieland Kurangi Utang tapi Tetap Dapat Uang
Shuliya Ratanavara, CNBC Indonesia
19 January 2018 19:07

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) mencoba merestrukturisasi utang dengan menerbitkan waran merupkan salah satu cara agar perseroran tetap bisa mendapatkan dana segar. Perseroan sepertinya tidak ingin kehilangan aset tapi tidak mendapatkan dana segar.
Presiden Direktur Bakrieland Development Ambono Janurianto menyatakan jumlah utang obligasi yang tak bisa dibayarkan perseroan mencapai US$ 250 juta atau setara Rp 3,9 triliun terdiri dari pokok dan bunga. Dari nilai penerbitan awal sebesar US$ 155 juta.
Pada Rapat Umum Pemegangan Saham (RUPS) Luar Biasa yang dilakukan perseroan pertengahan pekan ini, sudah disetujui untuk melakukan restrukturasi dengan melepas 37,9% atau 8,56 miliar saham PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk (JGLE) pemilik taman hiburan JungleLand. Saham yang dilepas tersebut merupakan saham milik anak usaha Bakrieland yaitu PT Prima Bisnis Utama (PBU). Namun, Bakrieland masih memiliki saham JungleLand melalui anak usahanya yang lain yaitu PT Surya Global Nusantara.
Namun, Ambono mengatakan nilai saham yang dilepas tersebut masih belum bisa memenuhi kewajiban perseroan kepada pemegang obligasi. “Kita exchange jadi kepemilian saham anak perusahaan kita. Tapi nilai exchange-nya itu masih kurang dari nilai yang merupakan kewajiban kita , maka itu kita berikan warran baru yang berikan kepada mereka,” kata Ambono di The Grove Suite, Jumat (19/01).
Adapun warran yang diterbitkan sejumlah 2,5 miliar warrant dengan nilai Rp 100 per lembar saham dan satu warrant tersebut dapat ditukar dengan 10 lembar saham. Jika warran tersebut seluruhnya ditukarkan, maka perseroan akan mendapatkan dana sebesar Rp 2,5 triliun.
Namun, warran yang diterbitkan Bakrieland ini tidak menjadi pelengkap saham PBU yang dilepas Bakrieland di Graha Andrasentra Propertindo Tbk. Melainkan, warrant tersebut akan dapat ditukarkan dengan saham Bakrieland.
Abnomo menjelaskan skema tersebut juga dengan terminologi “naked warrant”. “Naked warrant. Enggak ada sahamnya, enggak ada di buku. Baru akan dibukukan kalo udah dieksekusi, masa berlakunya empat tahun,” jelasnya.
Artinya ketika penukaran waran dieksekusi sama saja perseroan menerbitkan saham baru dengan pembeli siaga atau private placement sebesar 37%. Oleh karena itu, dengan skema ini Bakrieland dapat melakukan restrukturasi hutangnya sekaligus tetap mendapatkan aliran dana masuk melalui waran.
Abnomo juga mengatakan skema tersebut sudah diperbolehkan oleh Bursa Efek Indonesia. Sebab, warrant yang diterbitkan bisa juga diperdagangkan di Bursa dengan harga saham ELTY di pasar. “Tapi kan kalau mereka jual dengan harga saham kita sekarang cuma Rp 50, buat apa,” kata Abnomo.
Lebih lanjut, Abnomo menjelaskan dengan adanya restrukturasi ini maka beban utang jangka pendek Bakrieland bisa menjadi tinggal Rp 1,3 trliun dari sebelumnya Rp 5 triliun sampai akhir tahun 2017 dan ekuitas perseroan bisa mencapai sekitar Rp 10 triliun. “Ekuitas kita sekarang sekitar Rp 7 triliun, bisa naik sampe Rp 10 triliun setelah warrant,” jelas Abnomo.
Adapun berdasarkan laporan keuangan kuartal III 2017, ekuitas Bakrieland tercatat senilai Rp 6,3 triliun. Sementara jumlah beban jangka pendek perseroan pada periode yang sama tercatat sebesar Rp 5,88 triliun. (*)
(hps) Next Article Saham JungleLand 38% Dilepas Bakrieland
Presiden Direktur Bakrieland Development Ambono Janurianto menyatakan jumlah utang obligasi yang tak bisa dibayarkan perseroan mencapai US$ 250 juta atau setara Rp 3,9 triliun terdiri dari pokok dan bunga. Dari nilai penerbitan awal sebesar US$ 155 juta.
Pada Rapat Umum Pemegangan Saham (RUPS) Luar Biasa yang dilakukan perseroan pertengahan pekan ini, sudah disetujui untuk melakukan restrukturasi dengan melepas 37,9% atau 8,56 miliar saham PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk (JGLE) pemilik taman hiburan JungleLand. Saham yang dilepas tersebut merupakan saham milik anak usaha Bakrieland yaitu PT Prima Bisnis Utama (PBU). Namun, Bakrieland masih memiliki saham JungleLand melalui anak usahanya yang lain yaitu PT Surya Global Nusantara.
Namun, Ambono mengatakan nilai saham yang dilepas tersebut masih belum bisa memenuhi kewajiban perseroan kepada pemegang obligasi. “Kita exchange jadi kepemilian saham anak perusahaan kita. Tapi nilai exchange-nya itu masih kurang dari nilai yang merupakan kewajiban kita , maka itu kita berikan warran baru yang berikan kepada mereka,” kata Ambono di The Grove Suite, Jumat (19/01).
Adapun warran yang diterbitkan sejumlah 2,5 miliar warrant dengan nilai Rp 100 per lembar saham dan satu warrant tersebut dapat ditukar dengan 10 lembar saham. Jika warran tersebut seluruhnya ditukarkan, maka perseroan akan mendapatkan dana sebesar Rp 2,5 triliun.
Abnomo menjelaskan skema tersebut juga dengan terminologi “naked warrant”. “Naked warrant. Enggak ada sahamnya, enggak ada di buku. Baru akan dibukukan kalo udah dieksekusi, masa berlakunya empat tahun,” jelasnya.
Artinya ketika penukaran waran dieksekusi sama saja perseroan menerbitkan saham baru dengan pembeli siaga atau private placement sebesar 37%. Oleh karena itu, dengan skema ini Bakrieland dapat melakukan restrukturasi hutangnya sekaligus tetap mendapatkan aliran dana masuk melalui waran.
Abnomo juga mengatakan skema tersebut sudah diperbolehkan oleh Bursa Efek Indonesia. Sebab, warrant yang diterbitkan bisa juga diperdagangkan di Bursa dengan harga saham ELTY di pasar. “Tapi kan kalau mereka jual dengan harga saham kita sekarang cuma Rp 50, buat apa,” kata Abnomo.
Lebih lanjut, Abnomo menjelaskan dengan adanya restrukturasi ini maka beban utang jangka pendek Bakrieland bisa menjadi tinggal Rp 1,3 trliun dari sebelumnya Rp 5 triliun sampai akhir tahun 2017 dan ekuitas perseroan bisa mencapai sekitar Rp 10 triliun. “Ekuitas kita sekarang sekitar Rp 7 triliun, bisa naik sampe Rp 10 triliun setelah warrant,” jelas Abnomo.
Adapun berdasarkan laporan keuangan kuartal III 2017, ekuitas Bakrieland tercatat senilai Rp 6,3 triliun. Sementara jumlah beban jangka pendek perseroan pada periode yang sama tercatat sebesar Rp 5,88 triliun. (*)
(hps) Next Article Saham JungleLand 38% Dilepas Bakrieland
Most Popular