
Baru Setor Lapkeu 2019, Begini Kinerja Bakrieland

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan properti milik grup Bakrie, PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) baru saja melaporkan laporan keuangan full year 2019 kendati tahun 2020 sudah mau berakhir.
Dalam laporan keuangannya ini, perusahaan mencatatkan kerugian senilai Rp 715,44 miliar. Kinerja ini sangat berbeda dengan catatan hijau yang dibukukan perusahaan pada 2018 yang masih mengantongi keuntungan sebesar Rp 2,75 triliun.
Rugi per saham mencapai Rp 18,81 dibanding laba per saham pada akhir 2018 sebesar Rp 62,66.
Dalam laporan keuangan tersebut, akhir tahun lalu perusahaan mengalami penurunan pendapatan sebesar 10,83% year on year (YoY). Tercatat pendapatan perusahaan mencapai Rp 977,54 miliar, turun dari Rp 1,09 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
Beban penjualan naik menjadi Rp 46,71 miliar dari sebelumnya Rp 40,84 miliar. Lalu beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 490,75 miliar dari Rp 466,98 miliar.
Beban bunga dan keuangan perusahaan tercatat naik menjadi Rp 169,15 miliar dari periode akhir 2018 yang senilai Rp 157,96 miliar.
Pada periode tersebut, perusahaan juga membukukan kerugian penyelesaian utang dan denda keterlambatan senilai Rp 154,14 miliar dan rugi selisih kurs sebesar Rp 31,14 miliar.
Selain itu juga terdapat rugi atas pembatalan penjualan unit apartemen dan rumah senilai Rp 8,93 miliar yang naik dari sebelumnya senilai Rp 7,51 triliun.
Juga terdapat bagian atas rugi bersih entitas asosiasi yang senilai Rp 1,95 triliun dari sebelumnya Rp 1,73 triliun.
Nilai aset perusahaan tergerus menjadi Rp 12,32 triliun sepanjang 2018, dari posisi akhir tahun sebelumya yang senilai Rp 13,60 triliun.
Disebabkan karena turunnya nilai aset lancar menjadi sebesar Rp 4,04 triliun, dari posisi Rp 5,07 triliun. Posisi kas dan setara kas turun menjadi Rp 73,01 miliar, dari Rp 81,05 miliar.
Aset tak lancar juga turun menjadi Rp 8,28 triliun dari posisi akhir 2018 yang senilai Rp 8,53 triliun.
Nilai liabilitas perusahaan turun tipis menjadi Rp 3,51 triliun pada akhir tahun lalu dari sebelumnya sebesar Rp 3,94 triliun. Terdiri dari Rp 2,43 triliun liabilitas jangka pendek dan Rp 1,08 triliun liabilitas jangka panjang.
Nilai ekuitas perusahaan pada akhir tahun lalu mencapai Rp 8,80 triliun, turun dari posisi akhir tahun sebelumnya yang senilai Rp 9,69 triliun.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bakrieland Masih Boncos, Ternyata Gegara Ini!