Koridor Gedung Bursa Efek Indonesia Ambruk, IHSG Tetap Hijau

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
15 January 2018 16:53
Sektor pertambangan masih jadi pendorong penguatan IHSG.
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,19% ke level 6.382,19 poin pada perdagangan awal minggu, meskipun ada tragedi koridor lantai I Tower II Gedung Bursa Efek Indonesia ambruk. Sektor pertambangan masih jadi pendorong penguatan IHSG.

Peristiwa ambruknya koridor lantai I Tower II, menyebabkan ratusan orang mengalami korban luka. 

Sementara kinerja pasar saham domestik pada tetap ditutup hijau dengan penguatan tertinggi pada saham sektor pertambangan yang menguat 1,53%. Sementara enam sektor lainnya ditutup turun dengan pelemahan terbesar terjadi pada sektor barang konsumsi (-0,53%). Sebanyak 171 saham tercatat menguat, 163 saham melemah, sementara 219 lainnya tidak mencatatkan perubahan harga.

Penguatan saham-saham sektor pertambangan didorong oleh kembali naiknya harga minyak mentah. Sampai dengan penutupan perdagangan sesi 1, harga minyak mentah WTI naik 0,4% ke level US$ 64,56/barel, sementara minyak mentah brent naik 0,13% menjadi US$ 69,96/barel. Namun, harga minyak terkoreksi pada sesi 2.

Saham-saham yang berkontribusi paling besar terhadap penguatan IHSG di antaranya: BBNI (+2,43%), UNVR (+0,65%), BMRI (+1,23%), BYAN (+5,37%), dan ITMG (+4,63%).

Investor asing kembali mencatatkan beli bersih sebesar Rp 2,33 triliun. Saham-saham yang banyak dikoleksi investor asing diantaranya, saham MEDC (Rp 2,09 triliun), WICO (Rp 84,6 miliar), BMRI (Rp 74,93 miliar), BBCA (Rp 48,01 miliar), dan KPIG (Rp 19,17 miliar) 
(hps/hps) Next Article IHSG Dibuka Menguat, Efek Trauma Salasar Runtuh Masih Menyisa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular