
Internasional
Pertemuan Dua Korea Tidak Berdampak Langsung ke IHSG
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
11 January 2018 12:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Analis memandang pertemuan antara Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) hari Selasa (9/1/2018) lalu tidak akan berdampak terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di dalam negeri.
Kedua Korea bertemu untuk kali pertama dalam lebih dari dua tahun terakhir dan berbicara selama sekitar 11 jam sebelum akhirnya mengeluarkan pernyataan bersama mengenai penyelenggaraan reuni keluarga dan keikutsertaan Korut dalam Olimpiade Musim Dingin di Korsel bulan depan.
“Saya merasa tidak terlalu bersemangat soal diplomasi Olimpiade Korsel dan tidak terlalu berharap hal itu akan dapat menyelesaikan semua permasalahan antara Korsel, Korut, dan Amerika Serikat (AS),” kata kepala riset Mirae Asset Sekuritas, Taye Shim, dalam pesan singkatnya kepada CNBC Indonesia hari Rabu (10/1/2018).
Kepemimpinan Presiden Korsel Moon Jae-in adalah kepemimpinan liberal pertama setelah sembilan tahun konservatisme. Dan bahkan selama kepemimpinan pemerintahan sayap kiri Korsel pun, hubungan negara itu dengan Korut tidak kunjung membaik, tambahnya.
Oleh karena itu, Shim memilih bersikap hati-hati terhadap ekspektasi akan tercapainya perkembangan hubungan diplomatik yang berarti di Semenanjung Korea. “Apa akibat potensial [dari perkembangan itu] terhadap Indonesia? Tidak ada hal penting yang berubah,” ujarnya.
“Saya pikir rally harga saham global tidaklah disebabkan oleh ketegangan yang sementara ini mereda antara Korsel dan Korut. Namun, rally ini lebih disebabkan oleh menguatnya pertumbuhan ekonomi global dan pemulihan harga komoditas,” kata Shim.
Analis Recapital Asset Management Kiswoyo Adi Joe mengungkapkan pandangan senada.
“Efeknya sebetulnya tidak ada. Ketegangan di [Semenanjung] Korea berefek besar ke pasar modal Jepang dan Korsel,” ujarnya. “Di IHSG tidak ada [efeknya] karena kita jauh dari Korea.”
Kiswoyo mengatakan efek dari apapun perkembangan di Semenanjung Korea akan lebih berdampak kepada indeks-indeks utama Wall Street.
“Kalau efek ke Wall Street besar, barulah IHSG kena imbasnya,” ujarnya.
(hps) Next Article Konflik Korea Lebih Pengaruhi Wall Street Daripada IHSG
Kedua Korea bertemu untuk kali pertama dalam lebih dari dua tahun terakhir dan berbicara selama sekitar 11 jam sebelum akhirnya mengeluarkan pernyataan bersama mengenai penyelenggaraan reuni keluarga dan keikutsertaan Korut dalam Olimpiade Musim Dingin di Korsel bulan depan.
“Saya merasa tidak terlalu bersemangat soal diplomasi Olimpiade Korsel dan tidak terlalu berharap hal itu akan dapat menyelesaikan semua permasalahan antara Korsel, Korut, dan Amerika Serikat (AS),” kata kepala riset Mirae Asset Sekuritas, Taye Shim, dalam pesan singkatnya kepada CNBC Indonesia hari Rabu (10/1/2018).
Oleh karena itu, Shim memilih bersikap hati-hati terhadap ekspektasi akan tercapainya perkembangan hubungan diplomatik yang berarti di Semenanjung Korea. “Apa akibat potensial [dari perkembangan itu] terhadap Indonesia? Tidak ada hal penting yang berubah,” ujarnya.
“Saya pikir rally harga saham global tidaklah disebabkan oleh ketegangan yang sementara ini mereda antara Korsel dan Korut. Namun, rally ini lebih disebabkan oleh menguatnya pertumbuhan ekonomi global dan pemulihan harga komoditas,” kata Shim.
“Efeknya sebetulnya tidak ada. Ketegangan di [Semenanjung] Korea berefek besar ke pasar modal Jepang dan Korsel,” ujarnya. “Di IHSG tidak ada [efeknya] karena kita jauh dari Korea.”
Kiswoyo mengatakan efek dari apapun perkembangan di Semenanjung Korea akan lebih berdampak kepada indeks-indeks utama Wall Street.
“Kalau efek ke Wall Street besar, barulah IHSG kena imbasnya,” ujarnya.
(hps) Next Article Konflik Korea Lebih Pengaruhi Wall Street Daripada IHSG
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular