Saham Big Cap Naik, Antarkan IHSG Seirama dengan Bursa Asia

Houtmand P Saragih & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
30 April 2018 12:29
 Penguatan IHSG selaras dengan bursa saham kawasan Asia yang juga diperdagangkan menguat.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,63% pada akhir sesi 1 ke level 5.956,26. Penguatan IHSG selaras dengan bursa saham kawasan Asia yang juga diperdagangkan menguat: indeks Nikkei naik 0,66%, indeks Shanghai naik 0,23%, indeks Hang Seng naik 1,51%, indeks Strait Times naik 1,01%, indeks Kospi naik 0,73%, dan indeks KLCI (Malaysia) naik 0,1%.

Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 3,3 triliun dengan volume sebanyak 5,6 miliar saham. Frekuensi perdagangan adalah sebanyak 207.440 kali.

Saham-saham yang berkontribusi paling besar terhadap penguatan IHSG diantaranya: PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (+1,74%), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (+2,14%), PT Gudang Garam Tbk/GGRM (+3,13%), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (+2,14%), dan PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (+0,98%).

Sentimen positif bagi bursa saham Benua Kuning datang dari rencana denuklirisasi oleh Korea Utara yang sudah semakin nyata. Kemarin (29/4/2018), pejabat pemerintahan Korea Selatan mengatakan bahwa Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berencana mengundang para ahli dan jurnalis dari AS dan Korea Selatan guna menyaksikan penutupan lokasi pengembangan senjata nuklir pada bulan Mei mendatang.

Sebelumnya pada hari Jumat (27/4/2018), Korea Utara dan Selatan telah setuju untuk mengakhiri perang yang sudah berlangsung selama 7 dekade lamanya. Korea Utara juga setuju untuk melakukan denuklirisasi secara penuh.

Kedua negara mengatakan bahwa mereka akan secara formal mengumumkan resolusi untuk mengakhiri perang dan mengubah gencatan senjata yang saat ini sedang berlangsung menjadi perjanjian damai pada akhir tahun. Hal tersebut disampaikan pasca pemimpin kedua negara yaitu Kim Jong Un dan Moon Jae-In mengadakan pertemuan bersejarah.

Dari dalam negeri, penguatan rupiah membawa angin segar bagi bursa saham. Sampai dengan siang hari ini, rupiah menguat 0,04% terhadap dolar AS ke level Rp 13.880. Imbal hasil obligasi terbitan pemerintahan AS masih anteng berada di bawah level psikologis 3% telah meredakan tekanan jual terhadap rupiah. Pada perdagangan hari ini, nilainya tercatat sebesar 2,9587%.
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular