
Jajak Pendapat Inggris, Kaum Muda Ingin Sistem Monarki Bubar

Jakarta, CNBC Indonesia- Warga muda di Inggris disebut tak ingin mempertahankan lagi sistem monarki. Hal ini terungkap dalam sebuah jejak pendapat terbaru, Jumat (21/5/2021).
Mengutip Reuters, survei YouGov mengungkapkan sekitar 41% dari kelompok usia 18 hingga 24 tahun Inggris berpikir harus ada kepala negara yang dipilih. Hanya 31% menginginkan raja dan ratu tetap hadir.
Ini berbeda dari dua tahun lalu. Saat itu, 46% lebih memilih monarki daripada 26% yang menginginkannya diganti.
Meski demikian, dari survei yang sama, sebanyak 61% kelompok survei yang mendukung kerajaan masih mendukung Ratu Elizabeth. Hanya seperempatnya saja menginginkan figur lain.
Dilihat dari sejarahnya, monarki Inggris dimulai dari invasi William the Conqueror tahun 1066. Bangsawan memerintah negeri yang membentang hingga Skotlandia dan Wales.
Beberapa bulan terakhir dianggap masa sulit bagi keluarga kerajaan. Ratu baru saja kehilangan suaminya Pangeran Philip di April.
Sebelumnya istana juga dihebohkan dengan wawancara Pangeran Harry dan istrinya Meghan di Maret. Keduanya membuka kelamnya kehidupan istana di depan host terkenal Oprah Winfrey.
Meskipun tidak ada kemungkinan berakhirnya monarki, bangsawan Inggris disebut sudah diselimuti kekhawatiran menurunnya dukungan warga.
Survei terhadap 4.870 orang dewasa menemukan 53% warga berusia 25-49 tahun mendukung mempertahankan monarki. Namun ini turun lima poin persentase dari jajak pendapat serupa pada 2019.
Sementara dukungan untuk kepala negara terpilih naik empat poin. Di antara mereka yang berusia di atas 65, sekitar 81% mendukung monarki.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Keluarga Kerajaan Inggris Banjir Kritik, Kok Bisa?