
Meski Corona Menggila, Penjualan Hermes Ora Ambyar!

Jakarta, CNBC Indonesia - Grup barang mewah asal Prancis, Hermes, Kamis (22/4/2021), mengatakan bahwa penjualannya melonjak 38% pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan dengan 2020. Kenaikan ini didukung oleh kinerja yang kuat di Asia.
Pembuat tas mewah itu mengatakan pendapatannya mencapai 2,1 miliar euro atau setara Rp 35 triliun pada Januari-Maret, lebih tinggi daripada periode yang sama pada 2019, sebelum pandemi Covid-19 global melanda.
Kenaikan tajam ini terutama didorong oleh peningkatan permintaan untuk tas, pakaian, dan jam tangan grup tersebut di China dan pasar Asia lainnya, dengan konsumen beralih ke belanja online meskipun ada harga Hermes yang lumayan mahal.
"Keberhasilan penjualan online telah dikonfirmasi," kata direktur keuangan Eric du Halgouet kepada wartawan sebagaimana dikutip AFP, menambahkan bahwa penjualan internet telah mengalami "pertumbuhan dalam tiga angka di semua wilayah."
Penjualan di Amerika Serikat naik 23% dari tahun sebelumnya, tetapi mengalami stagnasi di Eropa, di mana banyak ekonomi utama, termasuk Prancis, yang sedang mengalami langkah-langkah penguncian (lockdown).
Sementara itu grup produsen barang mewah Prancis lainnya, Kering, yang memiliki merek seperti Gucci dan Yves Saint Laurent, mengumumkan bahwa penjualannya juga telah meningkat ke tingkat yang lebih tinggi dari periode yang sama tahun 2019, menggarisbawahi bagaimana tahun 2020 yang dilanda virus corona merupakan titik puncak bagi pasar barang mewah bagi kalangan atas.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Mempan Pandemi, Hermes Bak Kacang Goreng di China