
3 Cara Ampuh Tingkatkan Komunikasi Saat Pakai Masker

Jakarta, CNBC Indonesia- Pernahkah anda bertemu dengan teman atau kolega ketika sedang berjalan-jalan. Karena sedang terburu-buru, anda hanya memberikan senyum kepadanya, tanpa mengucapkan sesuatu.
Namun, senyum anda ternyata tersembunyi di dalam masker, sesuatu yang wajib dikenakan saat pandemi virus corona (Covid-19) melanda dunia, termasuk Indonesia. Senyum persahabatan yang anda berikan ternyata tak sampai kepada teman anda.
Pada dasarnya, #pakaimasker dan #jagajarak minimal 1,5 meter akan membuat anda terhindar dari potensi tertular Covid-19. Namun, masker juga membuat komunikasi menjadi terhambat, apabila anda tidak terbiasa dengan hal ini.
Cheryl Chambers, Pelatif dan Team Debat dan Pidato Universitas Missisippi mengatakan masker telah mendisrupsi interaksi sosial. Tetapi, lanjutnya, komunikasi memiliki banyak komponen.
"Anda dapat menyesuaikan dan meningkatkan komunikasi Anda dengan berfokus pada beberapa bagian lain yang tidak tersembunyi di balik masker," seperti dikutip dari CNN Internasional, Sabtu (7/11/2020).
Dia menambahkan ekspresi wajah adalah cara utama orang menunjukkan emosi dan menguraikan perasaan orang lain. Kebahagiaan, kesedihan, kejutan, jijik, ketakutan, dan kejutan dapat dikomunikasikan melalui ekspresi wajah saja. Tetapi ketika bagian wajah ditutup, akan lebih sulit untuk mengenali tanda-tanda ini.
"Jika Anda tidak dapat membaca keadaan emosi orang lain, kemampuan Anda untuk berempati dengan mereka mungkin terganggu. Demikian pula, jika masker Anda sendiri menyembunyikan keadaan emosional Anda, orang lain mungkin tidak dapat berempati dengan Anda. Mengenakan topeng juga dapat membuat Anda merasa lebih terganggu dan tidak percaya diri, sehingga semakin melemahkan hubungan Anda dengan orang lain," ujarnya.
Untungnya, lanjut Cheryl, kendali atas komunikasi bisa dilakukan dengan yang bagian wajah yang tak tertutup masker, yakni mata.
"Jika Anda ingin meningkatkan pemahaman dengan orang yang pakai masker maka Anda harus menatap matanya, yang mungkin lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Kontak mata memicu kesadaran diri, menghabiskan kekuatan otak ekstra dan menjadi tidak nyaman hanya dalam tiga detik. Namun perlu diingat, kontak mata juga dapat membuat Anda tampil lebih cerdas dan dapat dipercaya," ujar Cheryl.
Berikut ini tiga tips dari Cheryl Chambers untuk meningkatkan komunikasi saat memakai masker.
Menurutnya banyak informasi yang disampaikan oleh tubuh itu sendiri. Misalnya, ketika seseorang bahagia, mereka berdiri lebih tegak dan mengangkat kepalanya; ketika mereka sedih, mereka membungkuk dan menundukkan kepala; dan ketika mereka marah, seluruh tubuh mereka tegang.
"Mempelajari bagaimana orang menggunakan tubuh mereka untuk menyampaikan emosi dapat membantu mengurangi ketidakpastian yang Anda rasakan saat berkomunikasi dengan seseorang yang pakai masker," ujarnya.
Untuk itu, dia menyarankan agar setiap orang untuk memahami dan menyadari bahasa tubuh masing-masing. Saat terlibat dalam percakapan, Anda dapat terlihat lebih perhatian dengan mengarahkan tubuh ke arah individu, bersandar atau mengangguk. Untuk memberi tahu orang lain bahwa Anda ingin mulai berbicara, luruskan postur Anda, angkat jari telunjuk atau angguk lebih sering.
"Terakhir, ketahuilah bahwa meniru postur tubuh orang lain dapat meningkatkan seberapa besar mereka menyukai Anda dan bahkan setuju dengan Anda," ujarnya.
Menurut Cheryl, jangan lupakan pengaruh suara Anda. Bukan hanya apa yang Anda katakan, tetapi bagaimana Anda mengatakannya. Seiring dengan kata-kata yang sebenarnya, Anda juga menggunakan volume, nada, dan jeda untuk menyampaikan pesan Anda. Misalnya, bisikan bernada rendah mungkin menunjukkan kesedihan atau ketidakamanan, sedangkan teriakan bernada tinggi bisa menunjukkan kemarahan atau intensitas.
"Jika Anda merasa perlu untuk berbicara lebih keras, ketahuilah bahwa meninggikan suara dapat mengubah pesan yang Anda coba kirimkan. Mengubah nada suara Anda dapat mengubah keseluruhan percakapan, jadi alih-alih meningkatkan volume, cobalah meningkatkan pelafalan," ujarnya.
Menurutnya, meskipun masker dapat membuat percakapan terasa lebih menakutkan, setiap orang dilengkapi kemampuan berkomunikasi, bahkan dengan sebagian wajah yang tersembunyi.
"Sebelum interaksi Anda dengan seorang teman, pikirkan cara untuk meningkatkan koneksi Anda. Tarik rambut Anda ke belakang agar mereka dapat melihat mata Anda dengan jelas dan menemukan tempat yang tenang untuk berbicara. Gunakan tubuh dan suara Anda untuk menyampaikan emosi yang Anda khawatirkan akan disembunyikan masker. Mungkin yang terpenting, jangan berharap itu berjalan dengan sempurna. Sama seperti percakapan apa pun, kesalahan akan dibuat," ujarnya.
Cheryl mengatakan ketika seseorang tidak dapat memahami Anda, coba ulangi pernyataan Anda, ucapkan sedikit lebih lambat dan ucapkan lebih banyak.
"Jika Anda kesulitan memahami orang lain, coba ajukan pertanyaan tertutup, seperti "Apakah Anda ingin pergi ke taman?" alih-alih yang terbuka, seperti "Anda ingin pergi ke mana?" uajrnya
"Dengan segala cara, lanjutkan tindakan yang tepat untuk menjaga diri Anda aman, tetapi jangan mengabaikan hubungan Anda sebagai konsekuensinya. Jarak sosial tidak harus berarti jauh secara sosial," tutup Cheryl.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Katakan 6 Hal Ini Kalau Tak Mau Dicap Sombong & Arogan