Jadi Jawara Eropa, Bayern Munich 'Kesiram' Duit Rp 1 T Lebih!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
24 August 2020 06:10
Jerman Kalah
Thomas Mueller, Penyerang Bayern Munich (REUTERS/Michael Dalder)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tirai kompetisi sepakbola Eropa musim 2019/2020 resmi ditutup. Musim yang panjang dan aneh karena pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) akhirnya kelar setelah sempat tertunda berbulan-bulan.

Laga pamungkas kompetisi sepakbola Benua Biru adalah final Liga Champions yang mempertemukan Bayern Munich (Jerman) dan Paris St Germain (Prancis). Sang juara Negeri Panser kemudian berhak menjadi yang terbaik di Eropa.

Sebiji gol dari sundulan Kingsley Coman hasil umpan matang Joshua Kimmich sudah cukup untuk membawa Bayern merengkuh trofi juara Eropa keenam. Menyamai prestasi Liverpool (Inggris), sang jawara musim sebelumnya. Gelar juara Eropa pertama bagi FC Hollywood sejak 2013. 

Hebatnya lagi, Bayern mengukir rekor menjadi satu-satunya tim yang selalu menang di Piala/Liga Champions. Sejak fase grup hingga final, Manuel Neuer dan sejawat tidak pernah seri apalagi kalah.

Bagi PSG, ini adalah partai final Piala/Liga Champions bagi mereka. Kegagalan Les Parisiens membuat Olympique de Marseille masih menjadi satu-satunya klub asal Negeri Anggur yang merasakan nikmatnya menjadi juara Eropa.

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, perbedaan besar di partai final musim ini adalah nir penonton. Ya, Stadion Da Luz (Portugal) tempat laga terselenggara masih minus suporter karena wabah virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut.

Namun mau ada corona atau tidak, Bayern tetap adalah juara Eropa yang tidak terbantahkan. Walau kompetisi berubah (tidak ada laga tandang-kandang sejak Liga Champions dimulai pada 9 Agustus), Bayern meraih trofi Si Kuping Besar dengan adil. Dengan kemenangan di lapangan.

Bayern mengakhiri musim 2019/2020 dengan sukses besar karena meraih tiga gelar alias treble winners. Selain juara Eropa, Bayern adalah kampiun Bundesliga dan DFB Pokal. Prestasi yang kali terakhir diraih pada 2013.

Sebuah musim debut yang sangat manis (dan tidak terduga) bagi Hans-Dieter 'Hansi' Flick. Baru bergabung pada musim panas tahun lalu, Flick tadinya adalah asisten Niko Kovac. Serangkaian hasil buruk membuat Bayern dan Kovac sepakat 'bercerai' dan Flick ditunjuk sebagai manajer sementara.

Namun siapa sangka sang manajer interim ini malah bersinar. Thomas Mueller kembali bersinar, Serge Gnabry yang kariernya mati angin di Inggris menjadi bintang, Alphonso Davies muncul sebagai wonderkid baru. Jangan lupa, Robert Lewandowski menjelma sebagai penyerang paling berbahaya di Eropa.

Berbagai catatan impresif tersebut tentu membawa keuntungan finansial. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Liga Champions adalah 'ladang' duit. Ini yang membuat tampil di kompetisi antar-klub paling bergengsi di Eropa itu menjadi dambaan setiap klub.

So, berapa fulus yang berhasil diraup Bayern dari partisipasi di Liga Champions musim ini? Pertama, setiap klub yang masuk di fase penyisihan grup mendapat hadiah dari Asosiasi Sepakbola Eropa (UEFA) sebesar EUR 15,25 juta atau sekira Rp 265,93 miliar dengan kurs saat ini.

Di fase grup, klub yang menang mendapat hadiah lagi EUR 2,7 juta (Rp 47,08 miliar) dan EUR 900.0000 (Rp 15,69 juta) untuk hasil imbang. Bayern menyapu bersih enam laga di Grup B, sehingga total hadiah dari fase grup adalah EUR 16,2 juta (Rp 282,45 miliar). Sampai di sini uang hadiah yang mengalir ke rekening Bayern berjumlah EUR 31,45 juta (Rp 548,39 miliar).

Kedua adalah di fase gugur. Setiap klub yang lolos ke babak perdelapan final (16 besar) berhak atas hadiah EUR 9,5 juta (Rp 165,66 miliar). Kemudian bagi yang masuk perempat final (delapan besar), uang hadiahnya adalah EUR 10,5 juta (Rp 183,09 juta).

Lalu para semi finalis berhak atas hadiah masing-masing EUR 12 juta (Rp 209,25 miliar). Jadi dari mulai perdelapan final sampai semi final, Bayern menangguk duit EUR 32 juta (Rp 557,99 miliar). Ditambah dengan hadiah di fase grup, jumlahnya menjadi EUR 63,45 juta (Rp 1,11 triliun).

Masih ada yang ketiga. Dua finalis Liga Champions masing-masing diguyur hadiah EUR 15 juta (Rp 261,57 miliar). Terakhir buat sang pemenang ada tambahan rezeki EUR 4 juta (Rp 69,75 miliar). Total di tahap ini adalah EUR 19 juta (156,94 miliar).

Jadi hadiah uang yang diterima Bayern sepanjang keikutsertaan di Liga Champions musim 2019/2020 adalah EUR 82,45 juta (Rp 1,49 triliun). Amat sangat lumayan sekali banget bukan?

Walau kalah di Da Luz, PSG pun sebenarnya tetap mendapat uang hadiah yang tidak kecil. Di fase grup, Neymar Jr dan kolega membukukan lima kemenangan dan sekali seri. Jadi uang yang didapat adalah EUR 14,4 juta (Rp 251,12 miliar). Ditambah dengan 'uang kerohiman' di awal kompetisi, jumlahnya menjadi EUR 29,65 juta (Rp 517,06 miliar).

Kemudian dari perdelapan final hingga final, PSG memperoleh uang yang sama dengan Bayern. Bedanya, tidak ada uang kemenangan sehingga aliran duit PSG berhenti di sini. Total jenderal yang direngkuh PSG adalah EUR 76,65 juta (Rp 1,34 triliun).

Namun bagi PSG, uang tidak pernah menjadi soal. Sebab klub asal ibu kota Prancis ini didukung oleh duit tiada berseri dari Qatar Sports Investment yang merupakan kepanjangan tangan dari Qatar Investment Authority, sovereign wealth fund asal negara di Timur Tengah tersebut.

Oleh karena itu, PSG jauh lebih mendambakan gelar ketimbang uang. Coba lagi tahun depan ya...

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular