
Salut! 30 Ribu Relawan Berjibaku Lawan Corona di RI
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
20 May 2020 12:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Koordinator Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Andre Rahadian mencatat hingga saat ini ada lebih dari 30 ribu orang yang mendaftar sebagai relawan.
"Sekarang juga menggandeng elemen masyarakat, organisasi massa, organisasi kebencanaan, jadi sekarang terdaftar 30 ribu, yang bekerja lebih dari 100 ribu. Jadi bekerjasama," katanya saat video conference di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (20/5/2020).
Dari jumlah 30 ribu relawan tersebut, 7 ribu diantaranya adalah relawan medis. Sementara sisanya sekitar 22.900 adalah relawan non medis. Mereka tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
"Sebanyak 70% ada di Pulau Jawa, karena memang ini menjadi epicentrum penyebaran," ujarnya.
Adapun usia para relawan tersebut, sebanyak 80% di bawah 40 tahun. Sehingga dengan usia tersebut, bisa bekerja secara maksimal. Untuk relawan medis adalah dokter dan perawat. Sedangkan relawan non medis adalah untuk urusan logistik dan administrasi umum.
"Kita juga sudah menyatukan mahasiswa. Ada 15 ribu direkrut melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," katanya.
Hingga saat ini, dia memastikan tak ada relawan yang terpapar virus corona selama menjalani kegiatan. Relawan-relawan tersebut memang sebelumnya harus melalui training, ini khusus bagi relawan non medis.
Bagi masyarakat yang ingin menjadi relawan, pendaftaran masih dibuka melalui website resmi. Tim juga bekerjasama dengan organisasi masyarakat dan organisasi lain, sehingga pendaftaran bisa melalui jalur organisasi tersebut.
Adapun saat ini ada beberapa kriteria yang masih dibutuhkan. Diantaranya adalah psikolog dan tenaga penyuluh. "Masyarakat sudah banyak yang stres dan ada tekanan," pungkasnya.
(gus) Next Article Kisah Relawan Wanita: Jadi Perawat, Sekaligus Supir Ambulan
"Sekarang juga menggandeng elemen masyarakat, organisasi massa, organisasi kebencanaan, jadi sekarang terdaftar 30 ribu, yang bekerja lebih dari 100 ribu. Jadi bekerjasama," katanya saat video conference di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (20/5/2020).
Dari jumlah 30 ribu relawan tersebut, 7 ribu diantaranya adalah relawan medis. Sementara sisanya sekitar 22.900 adalah relawan non medis. Mereka tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Adapun usia para relawan tersebut, sebanyak 80% di bawah 40 tahun. Sehingga dengan usia tersebut, bisa bekerja secara maksimal. Untuk relawan medis adalah dokter dan perawat. Sedangkan relawan non medis adalah untuk urusan logistik dan administrasi umum.
"Kita juga sudah menyatukan mahasiswa. Ada 15 ribu direkrut melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," katanya.
Hingga saat ini, dia memastikan tak ada relawan yang terpapar virus corona selama menjalani kegiatan. Relawan-relawan tersebut memang sebelumnya harus melalui training, ini khusus bagi relawan non medis.
Bagi masyarakat yang ingin menjadi relawan, pendaftaran masih dibuka melalui website resmi. Tim juga bekerjasama dengan organisasi masyarakat dan organisasi lain, sehingga pendaftaran bisa melalui jalur organisasi tersebut.
Adapun saat ini ada beberapa kriteria yang masih dibutuhkan. Diantaranya adalah psikolog dan tenaga penyuluh. "Masyarakat sudah banyak yang stres dan ada tekanan," pungkasnya.
(gus) Next Article Kisah Relawan Wanita: Jadi Perawat, Sekaligus Supir Ambulan
Most Popular