
Olahraga di Ruang Tertutup Bikin 112 Orang Korea Kena Corona
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
20 May 2020 12:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Olahraga memang bikin sehat, tapi di tengah pandemi begini lebih baik olahraga sendiri-sendiri dulu demi kesehatan. Jangan sampai seperti yang terjadi di Korea Selatan, 112 orang kini dilaporkan terinfeksi corona akibat olahraga bareng-bareng di ruang tertutup.
Bermula di Februari lalu, di mana sekelompok instruktur fitness berkumpul untuk sesi 4 jam aerobik intens yang berisi 27 orang secara total. Tapi, mereka tak sadar 8 dari 27 tersebut sudah terinfeksi virus corona tapi tak menunjukkan gejala.
Nah, menurut laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), kurang dari sebulan, virus tersebut telah menginfeksi 112 orang di 12 fasilitas kebugaran yang berbeda di wilayah tersebut, semuanya terkait dengan kelas fitness Februari ini.
Dilansir Business Insider, pelacak kontak mengaitkan merebaknya kasus tersebut dengan instruktur dari workshop Februari lalu, yang ditemukan mengajar disertai dengan gejala virus corona ringan, seperti batuk.
Sedikitnya, sekitar 50% dari 112 kasus ditemukan ditularkan dari instruktur kepada siswa. Sebanyak 54 siswa dari 214 yang ditemukan terpapar di kelas, atau tingkat infeksi 26%. Rata-rata, siswa mulai mengalami gejala sekitar 3,5 hari setelah menghadiri kelas kebugaran tari.
Sisa kasus terkait dengan instruktur yang terinfeksi dan siswa yang menyebarkan penyakit ke keluarga, teman-teman lain, dan rekan kerja, menurut laporan.
Penelitian telah menemukan bahwa orang dapat sangat menularkan dan menyebarkan virus corona tanpa menunjukkan gejala. Sebab, lebih dari 25% kasus benar-benar tidak menunjukkan gejala.
Penulis laporan mengatakan, bahwa kelas fitness bisa menjadi aktivitas berisiko penyebaran virus corona, meskipun peserta di kelas hanya bertemu selama 50 menit, dua kali seminggu, dan tidak memiliki kontak lain di luar kelas.
Secara khusus, udara hangat, lembap di ruang kecil, bisa lebih mudah untuk mengirimkan partikel virus. Kelas tari masing-masing memiliki antara 5 hingga 22 siswa.
Menariknya, laporan itu juga menemukan bahwa kelas yoga dan pilates diadakan pada saat yang sama tidak terkait dengan kasus virus corona. Ukuran kelas yang lebih kecil (antara 7-8 orang) dan gaya gerakan yang lebih lambat mungkin telah menurunkan risiko.
Namun, penelitian ini tidak sepenuhnya memperhitungkan semua orang yang mungkin menghadiri kelas atau fasilitas kebugaran, dan mungkin telah meremehkan jumlah infeksi.
Dengan demikian, para peneliti merekomendasikan bahwa orang-orang untuk menghindari berolahraga di ruang tertutup bahkan dengan kelompok kecil saat ini untuk menghindari atau menyebarkan virus.
(gus/gus) Next Article Olahraga di Rumah, Ini 5 Gerakan Praktis dari Atlet Olimpiade
Bermula di Februari lalu, di mana sekelompok instruktur fitness berkumpul untuk sesi 4 jam aerobik intens yang berisi 27 orang secara total. Tapi, mereka tak sadar 8 dari 27 tersebut sudah terinfeksi virus corona tapi tak menunjukkan gejala.
Nah, menurut laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), kurang dari sebulan, virus tersebut telah menginfeksi 112 orang di 12 fasilitas kebugaran yang berbeda di wilayah tersebut, semuanya terkait dengan kelas fitness Februari ini.
Dilansir Business Insider, pelacak kontak mengaitkan merebaknya kasus tersebut dengan instruktur dari workshop Februari lalu, yang ditemukan mengajar disertai dengan gejala virus corona ringan, seperti batuk.
Sedikitnya, sekitar 50% dari 112 kasus ditemukan ditularkan dari instruktur kepada siswa. Sebanyak 54 siswa dari 214 yang ditemukan terpapar di kelas, atau tingkat infeksi 26%. Rata-rata, siswa mulai mengalami gejala sekitar 3,5 hari setelah menghadiri kelas kebugaran tari.
Sisa kasus terkait dengan instruktur yang terinfeksi dan siswa yang menyebarkan penyakit ke keluarga, teman-teman lain, dan rekan kerja, menurut laporan.
Penelitian telah menemukan bahwa orang dapat sangat menularkan dan menyebarkan virus corona tanpa menunjukkan gejala. Sebab, lebih dari 25% kasus benar-benar tidak menunjukkan gejala.
Penulis laporan mengatakan, bahwa kelas fitness bisa menjadi aktivitas berisiko penyebaran virus corona, meskipun peserta di kelas hanya bertemu selama 50 menit, dua kali seminggu, dan tidak memiliki kontak lain di luar kelas.
Secara khusus, udara hangat, lembap di ruang kecil, bisa lebih mudah untuk mengirimkan partikel virus. Kelas tari masing-masing memiliki antara 5 hingga 22 siswa.
Menariknya, laporan itu juga menemukan bahwa kelas yoga dan pilates diadakan pada saat yang sama tidak terkait dengan kasus virus corona. Ukuran kelas yang lebih kecil (antara 7-8 orang) dan gaya gerakan yang lebih lambat mungkin telah menurunkan risiko.
Namun, penelitian ini tidak sepenuhnya memperhitungkan semua orang yang mungkin menghadiri kelas atau fasilitas kebugaran, dan mungkin telah meremehkan jumlah infeksi.
Dengan demikian, para peneliti merekomendasikan bahwa orang-orang untuk menghindari berolahraga di ruang tertutup bahkan dengan kelompok kecil saat ini untuk menghindari atau menyebarkan virus.
(gus/gus) Next Article Olahraga di Rumah, Ini 5 Gerakan Praktis dari Atlet Olimpiade
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular