Olahraga Penyebab Utama Serangan Jantung? Ini Penjelasan Ahli

Lifestyle - Lynda Sari Hasibuan, CNBC Indonesia
17 June 2021 14:37
A man cycles on a Brompton folding bicycle in central London, during England's second coronavirus lockdown, Friday, Nov. 20, 2020. The team at Brompton Bicycles company thought they were prepared for Britain's Brexit split with Europe, but they face uncertainty about supplies and unexpected new competition from China, all amid a global COVID pandemic. (AP Photo/Matt Dunham) Foto: Seorang pria bersepeda dengan sepeda lipat Brompton di pusat kota London. (AP / Matt Dunham)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jantung merupakan salah satu organ yang penting dalam tubuh manusia. Gangguan pada organ vital ini bisa menjadi salah satu pemicu kematian.

Meski begitu, nyatanya ada beberapa kasus orang yang meninggal saat berolahraga. Hal itu sering dikaitkan dengan gangguan fungsi jantung.

Banyak orang berpendapat bahwa olahraga disebut bisa menyebabkan seseorang mengalami serangan jantung dan berujung pada kehilangan nyawa.

Menurut Ahli jantung dari RS Siloam Lippo Karawaci dr Vito A Damay, SpJP(K) menjelaskan bahwa anggapan tersebut tidaklah tepat. Seseorang yang berolahraga justru memiliki risiko penyakit jantung yang kecil. Pola hidup sehat para atlet juga berpotensi meningkatkan kesehatan jantung.

Mengenai banyak atlet yang mengalami serangan jantung, dr Vito mengungkapkan bahwa seorang atlet bisa mengalami serangan jantung jika memang memiliki kelainan atau riwayat penyakit jantung yang tidak disadari sebelumnya.

"Kelelahan karena olahraga bisa menyebabkan penyakit jantung? Mungkin saja apabila seseorang itu memang sudah punya penyakit jantung sebelumnya," terangnya dalam unggahan Instagram @doktervito, dikutip atas izin yang bersangkutan, Rabu (16/6/2021).

"Masalahnya, kadang-kadang orang tidak tahu kalau dia punya penyakit jantung. Itulah pentingnya kita medical check up," lanjutnya.

Meski atlet cenderung memiliki risiko penyakit jantung yang kecil, intensitas latihan harus diperhatikan dengan bijak. Terlebih, jika sedang menjalani latihan intens untuk pertandingan tertentu, pengawasan oleh profesional amat diperlukan.

Dengan begitu, olahraga jelas tak perlu ditakuti karena bukan penyebab penyakit jantung. Namun baik untuk atlet atau awam, disarankan untuk medical check up rutin dan selalu mengecek heart rate atau detak jantung maksimal.

"Olahraga yang baik untuk kesehatan jantung adalah 60-70 persen dari detak jantung maksimal menurut usia. Amannya paling tinggi 85 persen. Cara hitungnya, 220- usia saat ini, lalu dikalikan (misalnya) 70 persen untuk mendapatkan kisaran target detak jantung intensitas sedang," ungkap dr Vito.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Ingin Tetap Fit Saat Puasa? Lakukan 5 Aktivitas Ini


(dru)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading