Kisah Steven Stallone: Hadapi Risiko Corona Jadi Relawan

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
29 April 2020 12:20
Flight crew members stand on a tarmac in front of a donation of medical supplies from Turkey, Tuesday, April 28, 2020, at Andrews Air Force Base, Md. The donation to help fight the new coronavirus in the United States included surgical masks, sanitizers and protective suits. (AP Photo/Patrick Semansky)
Foto: Kiriiman bantuan alat medis Turki-AS (AP/Patrick Semansky)
Jakarta, CNBC Indonesia- Perawat menjadi salah satu tenaga yang dibutuhkan di tengah situasi seperti saat ini, untuk merawat pasien dari awal sampai akhir.

Adalah Steven Stallone August seorang perawat yang akhirnya mantap bergabung dan menjadi barisan tenaga medis di RS Darurat Corona.

"Sempat kepikir takut untuk mendaftar, karena katanya kan ini berbahaya. Pada dasarnya, dalam hati kapan saya bisa bergabung. Apa salahnya maju," ungkapnya saat video conference di Jakarta, Rabu (29/4/2020).

Melalui info seorang teman yang telah lebih dulu maju sebagai petugas laboratorium, akhirnya dia membuktikan dirinya, dan mendaftar pada gelombang 7. Setelah seleksi administrasi dan surat ijin orang tua didapat, dirinya resmi bergabung.

Relawan BNPB Steven stallone (Screenshot BNPB)Foto: Relawan BNPB Steven stallone (Screenshot BNPB)
Relawan BNPB Steven stallone (Screenshot BNPB)


"Awalnya dari Surabaya kemudian saya harus medical check up di Prodia Jakarta. Setelah dari Prodia ke wisma atlet, selanjutnya foto rontgen dan rapid test," terangnya.

Saat ini, dia bertugas sebagai perawat di ruang High Care Unit (HCU) dan akan berakhir pada 5 Mei nanti. Namun, dia mengaku akan diperpanjang lagi 1 bulan.

"HCU adalah unit untuk pasien kritis butuh penanganan lebih. Kegiatannya mulai dari monitor tanda vital pasien, keluhan dia," katanya menjelaskan.

Setelah bertugas, biasanya dia akan kembali ke penginapan yang telah disiapkan oleh Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19. Dia juga bercerita fasilitas lain yang didapat adalah pasokan makanan dan minuman.

"Kami berdua dapat 1 kamar. Bagi kami kamarnya lumayan besar, cukup bagi kami dari pelosok ini. Ada juga fasilitas skuter yang disediakan Grab untuk berkeliling. Ada fasilitas karaoke dan main tenis," terangnya lagi.

Relawan medis lainnya adalah Ahli Gizi Lidia Gresari. Dia mengatakan peran ahli gizi diperlukan untuk menyokong ketahanan imunitas, agar maksimal merawat pasien.

"Saya tergerak agar tenaga medis punya imun yang baik. Gizi tenaga medis tak diperhatikan, mereka mau apa?" pungkasnya.



[Gambas:Video CNBC]




(gus) Next Article Kisah Relawan Wanita: Jadi Perawat, Sekaligus Supir Ambulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular