
Tutup Dua Bulan, Disney Rugi Rp 2,3 T Akibat Corona
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
05 February 2020 20:41

Jakarta, CNBC Indonesia- Wabah virus corona ikut berdampak pada bisnis Disney, terutama dengan tutupnya wahana taman bermain mereka yang berada di Shanghai dan Hong Kong.
Mengutip CNBC International, bisnis Disney diperkirakan akan terpukul sampai US$ 175 juta atau sekitar Rp 2,3 triliun jika arena rekreasi mereka di dua lokasi tersebut terus tutup sampai dua bulan berturut-turut.
"Apalagi penutupan ini terjadi di kuartal yang biasanya okupansi turis sangat tinggi, berhubung masuk musim liburan tahun baru China. Kami masih hitung berapa besar dampak finansial ini dan seberapa cepat bisa beroperasi normal kembali," ujar Chief Financial Officer Disney Christine McCarthy, dalam panggilan telepon, Selasa kemarin.
Rincian dampaknya adalah, potensi kehilangan pendapatan US$ 135 juta dari tutupnya wahana di Shanghai dan US$ 40 juta dari wahana di Hong Kong.
Untuk wahana di Hong Kong, nasibnya lebih miris. Sebelum ada wabah corona, performa wahan tersebut anjlok cukup berat akibat aksi protes yang tak berhenti. Akibatnya, Disney memproyeksi pendapatan dari aset bisnisnya itu akan turun hingga US$ 145 juta di kuartal kedua nanti.
Kuartal terakhir tahun lalu, pendapatan dari Disneyland Hong Kong merosot sampai US$ 55 juta. Namun, perusahaan masih optimistis wahana mereka di tempat lainnya, seperti Amerika, akan beroperasi normal dan tidak terdampak signifikan meskipun ada penurunan jumlah turis dari Asia.
Lagipula, lanjut McCarthy, turis yang berkunjung ke Disneyland Amerika Serikat biasanya lebih banyak dari Kanada, Meksiko, Australia, dan Inggris.
(gus) Next Article Pandemi Mereda, Disneyland Shanghai Mulai Buka Pekan Depan!
Mengutip CNBC International, bisnis Disney diperkirakan akan terpukul sampai US$ 175 juta atau sekitar Rp 2,3 triliun jika arena rekreasi mereka di dua lokasi tersebut terus tutup sampai dua bulan berturut-turut.
"Apalagi penutupan ini terjadi di kuartal yang biasanya okupansi turis sangat tinggi, berhubung masuk musim liburan tahun baru China. Kami masih hitung berapa besar dampak finansial ini dan seberapa cepat bisa beroperasi normal kembali," ujar Chief Financial Officer Disney Christine McCarthy, dalam panggilan telepon, Selasa kemarin.
Untuk wahana di Hong Kong, nasibnya lebih miris. Sebelum ada wabah corona, performa wahan tersebut anjlok cukup berat akibat aksi protes yang tak berhenti. Akibatnya, Disney memproyeksi pendapatan dari aset bisnisnya itu akan turun hingga US$ 145 juta di kuartal kedua nanti.
Kuartal terakhir tahun lalu, pendapatan dari Disneyland Hong Kong merosot sampai US$ 55 juta. Namun, perusahaan masih optimistis wahana mereka di tempat lainnya, seperti Amerika, akan beroperasi normal dan tidak terdampak signifikan meskipun ada penurunan jumlah turis dari Asia.
Lagipula, lanjut McCarthy, turis yang berkunjung ke Disneyland Amerika Serikat biasanya lebih banyak dari Kanada, Meksiko, Australia, dan Inggris.
(gus) Next Article Pandemi Mereda, Disneyland Shanghai Mulai Buka Pekan Depan!
Most Popular