
Louis Vuitton Lirik Bisnis Berlian Mewah Tiffany & Co
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
27 October 2019 18:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemilik berbagai perusahaan tas dan barang-barang mewah LVMH atau Louis Vuitton berencana membeli raksasa bisnis perhiasan Tiffany & Co.
Akuisisi ini diajukan LVMH saat Tiffany & Co. sedang menghadapi masalah terkait meningkatnya tarif ekspor ke China yang disebabkan perang dagang negara itu dengan Amerika Serikat (AS).
Selain tarif, pajak penjualan domestik China yang lebih rendah juga telah menekan pendapatan perusahaan hingga dua digit.Penawaran awal yang diajukan LVMH kepada Tiffany awal bulan ini tersebut tidak mengikat, kata beberapa sumber yang akrab dengan masalah tersebut, Sabtu (26/10/2019).
Melansir Reuters, salah seorang sumber mengatakan Tiffany telah menyewa pengacara untuk meninjau tawaran LVMH tetapi belum menanggapinya. Selain itu belum ada kepastian bahwa Tiffany akan tertarik dengan kesepakatan, tambah sumber itu.
Namun sebelumnya pada hari Sabtu, Bloomberg News melaporkan bahwa LVMH telah mengadakan pembicaraan dengan Tiffany.
Tiffany & Co. saat ini memiliki kapitalisasi pasar senilai US$ 11,9 miliar atau sekitar Rp 166 triliun (estimasi kurs Rp 14.000/dolar). Perusahaan yang berbasis di New York ini mengoperasikan lebih dari 300 toko ritel secara global.
Sementara itu, LVMH memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$ 215 miliar atau setara Rp 3.010 triliun (kurs Rp 14.000/dolar). Namun, tidak diketahui berapa jumlah uang yang ditawarkan LVMH untuk membeli Tiffany & Co.
LVMH adalah induk dari merek-merek besar seperti Louis Vuitton, Fendi, Christian Dior dan Givenchy, serta Veuve Cliquot. Perusahaan telah dikenal sebagai salah satu pemain papan atas di sektor ritel barang mewah. LVMH yang berkantor pusat di Paris dikendalikan oleh keluarga Arnault dan dipimpin oleh Bernard Arnault, orang terkaya Prancis.
(gus) Next Article Ini Bernard Arnault, Crazy Rich No.2 Dunia Berharta Rp1.500 T
Akuisisi ini diajukan LVMH saat Tiffany & Co. sedang menghadapi masalah terkait meningkatnya tarif ekspor ke China yang disebabkan perang dagang negara itu dengan Amerika Serikat (AS).
Melansir Reuters, salah seorang sumber mengatakan Tiffany telah menyewa pengacara untuk meninjau tawaran LVMH tetapi belum menanggapinya. Selain itu belum ada kepastian bahwa Tiffany akan tertarik dengan kesepakatan, tambah sumber itu.
Namun sebelumnya pada hari Sabtu, Bloomberg News melaporkan bahwa LVMH telah mengadakan pembicaraan dengan Tiffany.
Tiffany & Co. saat ini memiliki kapitalisasi pasar senilai US$ 11,9 miliar atau sekitar Rp 166 triliun (estimasi kurs Rp 14.000/dolar). Perusahaan yang berbasis di New York ini mengoperasikan lebih dari 300 toko ritel secara global.
Sementara itu, LVMH memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$ 215 miliar atau setara Rp 3.010 triliun (kurs Rp 14.000/dolar). Namun, tidak diketahui berapa jumlah uang yang ditawarkan LVMH untuk membeli Tiffany & Co.
LVMH adalah induk dari merek-merek besar seperti Louis Vuitton, Fendi, Christian Dior dan Givenchy, serta Veuve Cliquot. Perusahaan telah dikenal sebagai salah satu pemain papan atas di sektor ritel barang mewah. LVMH yang berkantor pusat di Paris dikendalikan oleh keluarga Arnault dan dipimpin oleh Bernard Arnault, orang terkaya Prancis.
(gus) Next Article Ini Bernard Arnault, Crazy Rich No.2 Dunia Berharta Rp1.500 T
Most Popular