Kisah di Balik Tutupnya Bisnis Fesyen Ivanka Trump

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
30 July 2018 13:19
Pisahkan diri dengan merek Ivanka Trump
Foto: REUTERS/Mike Segar
Bisnis berkembang, Ivanka pun pindah dari butik mewahnya di Upper East Side ke ruang yang lebih besar di Soho, di mana ia menjual perhiasan, tas, sepatu, dan pakaian jadi di satu tempat. Toko tersebut tutup pada tahun 2015.

Pada 2016, G-III, raksasa pakaian yang memproduksi dan mendistribusikan pakaian IvankaTrump, mengatakan kepada Forbes bahwa bisnis Ivanka Trump telah menghasilkan US$100 juta (Rp 142 miliar) dalam pendapatan ritel pada tahun lalu.

Selama kampanye kepresidenan, Ivanka Trump memamerkan produknya sendiri. Ivanka mencuri perhatian selama hari terakhir dari Konvensi Nasional Partai Republik di Cleveland dengan mengenakan salah satu gaunnya sendiri US$138 (Rp 1,9 juta). Sehari setelah dikenakan, gaun itu terjual habis.

Menurut The Wall Street Journal, penjualan online perusahaan melonjak pada tahun 2016 dan awal 2017 setelah merek itu menjadi pusat perhatian selama pemilihan.


Pada bulan Oktober 2016, Shannon Coulter memulai kampanyenya dengan  tagar #GrabYourWallet untuk mendorong orang-orang mengambil tindakan konkret terhadap Presiden Donald Trump guna memboikot perusahaan bisnis keluarga Trump.

Ivanka pun mulai menjauhkan diri dari merek tersebut, memisahkan media sosialnya sendiri dari perusahaan. Dia berhenti mempromosikan pakaian dan aksesori di depan umum.

Merek seperti Nordstrom, Jet.com, dan Gilt pun mulai gulung tikar. Pada awal tahun 2017,  Ivanka pun mundur dari manajemen perusahaan dan digantikan  oleh Abigail Klem, yang telah bergabung dengan perusahaan ini sejak 2013.

Ketika Nordstrom berhenti menawarkan produk Ivanka Trump, Presiden Trump turun tangan untuk membela putrinya.

Nordstrom mengatakan penjualan brand Ivanka Trump yang menurun jadi alasan penghentian penjualan produk tersebut. Setelah keputusan Nordstrom, Riteler lain termasuk Neiman Marcus dan Belk juga berhenti menjual lini fesyen Ivanka. Juru bicara brand Ivanka Trump mengatakan penjualan tetap meningkat.

"Merek Ivanka Trump terus berkembang di seluruh kategori dan distribusi dengan peningkatan dukungan pelanggan, membawa kami mengalami pertumbuhan pendapatan tahun ke tahun yang signifikan pada tahun 2016," kata Rosemary Young, direktur pemasaran senior, mengatakan kepada Business Insider dalam sebuah pernyataan pada bulan Februari 2017.

Tetapi firma riset pasar Slice Intelligence mengatakan bahwa penjualan produk Ivanka Trump telah mengalami penurunan 26% pada Januari 2017 dibandingkan dengan Januari 2016. Dalam beberapa bulan terakhir, gerakan boikot-Trump memperoleh momentum dan meningkat karena reaksi terhadap kebijakan imigrasi presiden.

Pada bulan Juli, department store Kanada, Hudson's Bay menjadi pengecer terbaru untuk menyetop penjualan label Ivanka Trump, mengutip kinerja sebagai alasannya.

Pada hari Selasa lalu, Ivanka mengatakan akan menutup usahanya. Satu-satunya toko yang berada di lobi Trump Tower di New York City, pun telah ditutup di waktu yang sama dimana toko tersebut baru dibuka pada bulan Desember 2017.

Kendati demikian, pakaian, sepatu, dan aksesori milik Ivanka Trump akan terus diproduksi dan dijual oleh mitra lisensi perusahaan. Itu berarti pembeli akan terus dapat membeli produk Ivanka Trump di pengecer termasuk Lord & Taylor, Dillards, Bloomingdales, Zappos, Amazon, dan Von Maur setidaknya selama beberapa bulan.


(roy/roy)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular