
Di Balik Resepsi Mewah Anak Raja Tambang Batu Bara
Gustidha Budiartie & Raditya Hanung Prakoswa & Arina Yulistara, CNBC Indonesia
17 February 2018 11:34

Mengutip Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, batu bara dan bijih besi merupakan komoditas unggulan provinsi Kalimantan Selatan yang juga dikenal sebagai produsen intan terbesar di Indonesia.
Pada tahun 2013, produksi batu bara di Kalimantan Selatan mencapai 162,95 juta ton, atau sekitar 35,54% dari total produksi batu bara nasional.
Volume produksi sebesar itu disumbang oleh 13 perusahaan pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) dan 160 perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP).
Apabila ditinjau dari struktur ekonominya, sektor pertambangan dan penggalian memang berkontribusi paling besar bagi pertumbuhan ekonomi regional Kalimantan Selatan, yakni konsisten menyumbang lebih dari 25% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dalam 7 tahun terakhir.
Kalimantan Selatan juga mencuri perhatian Presiden Joko Widodo. Menurut Presiden ke-7 RI, ketergantungan Kalimantan Selatan terhadap komoditas tambang menyimpan kerentanan. Dengan sumber daya yang dimilikinya, Kalimantan Selatan harus fokus mengembangkan industri pengolahan.
Dari sisi kemiskinan, pada bulan September 2017, persentase penduduk miskin di Kalimantan Selatan tercatat sebesar 4,7%. Nilai tersebut merupakan yang terendah di Pulau Kalimantan, di mana persentase tertinggi dibukukan oleh Provinsi Kalimantan Barat yakni sebesar 7,86%. Persentase penduduk miskin kerap bertambah ketika harga komoditas anjlok.
Seiring dengan naiknya harga komoditas, perlahan porsi angka kemiskinan pun semakin mengecil. Ini diakui juga oleh kerabat H.Ciut, Rezki Ananta Putra.
“Waktu harga turun di 2015 lalu, aktivitas bisnis sepi. Tak ada jasa transportasi di bandara, sewa transportasi, alat angkut hampir semuanya turun. Kini perlahan pulih lagi karena harga batu bara juga mulai naik.” (gus/gus)
Pada tahun 2013, produksi batu bara di Kalimantan Selatan mencapai 162,95 juta ton, atau sekitar 35,54% dari total produksi batu bara nasional.
Volume produksi sebesar itu disumbang oleh 13 perusahaan pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) dan 160 perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP).
![]() |
Dari sisi kemiskinan, pada bulan September 2017, persentase penduduk miskin di Kalimantan Selatan tercatat sebesar 4,7%. Nilai tersebut merupakan yang terendah di Pulau Kalimantan, di mana persentase tertinggi dibukukan oleh Provinsi Kalimantan Barat yakni sebesar 7,86%. Persentase penduduk miskin kerap bertambah ketika harga komoditas anjlok.
Seiring dengan naiknya harga komoditas, perlahan porsi angka kemiskinan pun semakin mengecil. Ini diakui juga oleh kerabat H.Ciut, Rezki Ananta Putra.
“Waktu harga turun di 2015 lalu, aktivitas bisnis sepi. Tak ada jasa transportasi di bandara, sewa transportasi, alat angkut hampir semuanya turun. Kini perlahan pulih lagi karena harga batu bara juga mulai naik.” (gus/gus)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular