Pertalite Mau Naik & Infasi Tinggi, Saatnya Borong Emas?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
02 September 2022 06:50
Emas
Foto: Karyawan menunjukkan emas batangan yang dijual di Butik Emas, Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia saat ini sedang menghadapi masalah inflasi yang tinggi, tak terkecuali Indonesia. Memang, inflasi di Indonesia belum terlalu tinggi.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada Agustus sebesar 4,69% (yoy) melandai dari bulan sebelumnya 4,94% yang merupakan level tertinggi sejak 2015. Meski melandai bukan tidak mungkin ke depannya inflasi akan kembali melesat. Sebab pemerintah berencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Solar.

Berkaca dari 2013 dan 2014, saat BBM subsidi dinaikkan sekitar 30%, inflasi langsung melesat hingga lebih dari 8%.

Saat inflasi tinggi, emas merupakan aset yang selalu diingat. Secara tradisional, emas merupakan aset lindung nilai terhadap inflasi.

Namun, saat ini kondisinya berbeda selain inflasi tinggi ada bank sentral di berbagai negara yang agresif menaikkan suku bunga, alhasil harga emas malah melempem.

Berdasarkan data Refinitiv, harga emas dunia pada perdagangan Kamis (1/9/2022) merosot 0,86% ke kisaran US$ 1.965/troy ons, dan tidak jauh dari level termurah 15 bulan yang dicapai pada Juli lalu.

Sepanjang tahun ini, pelemahan emas dunia tercatat sekitar 7%. Merosotnya harga emas dunia membuat harga emas batangan di dalam negeri juga melempem.

Emas Antam dengan berat 1 gram kemarin dibanderol Rp 949.000/batang, termurah dalam 6 bulan terakhir. Meski demikian, sepanjang tahun ini harga emas batangan Antam masih naik Rp 11.000/gram dibandingkan harga akhir 2021.

Emas dengan berat 1 gram tercatat naik 1,17% year-to-date (ytd). 

Perbedaan arah emas dunia dengan emas Antam tidak lepas dari nilai tukar rupiah yang melemah sekitar 4% (ytd). Ketika rupiah melemah, maka harga emas dunia yang dibanderol dengan dolar AS akan menjadi lebih mahal ketika dikonversi ke rupiah. Alhasil, harga emas Antam masih mampu menguat.

Meski demikian, banyak analis melihat harga emas dunia masih akan tertekan bahkan hingga satu tahun ke depan. Sebabnya, bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang masih akan agresif menaikkan suku bunga dan menahannya di level tinggi dalam waktu yang cukup lama.

Ketika emas dunia tertekan, emas Antam pun masih akan sulit menguat, kecuali jika nilai tukar rupiah jeblok akibat kenaikan harga Pertalite.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Kapan Waktu Yang Tepat Beli Emas?

Suku bunga The Fed akan menjadi penentu arah harga emas dunia, begitu juga dengan emas batangan di dalam negeri.

Jika melihat pendapat dari Suki Cooper, analis logam mulia di Standar Chartered, saat ini bisa jadi waktu yang tepat untuk membeli emas.

Suki mengatakan harga emas dunia tidak akan turun jauh dari US$ 1.700/troy ons.
"Emas kemungkinan tidak akan turun lebih jauh, sebab hampir semua risiko penurunan sudah ter-price in di pasar," kata Suki sebagaimana dilansir Kitco, Rabu (31/8/2022).

Suki mengatakan emas memang menghadapi tekanan yang besar, tetapi di sisi lain ada beberapa hal yang menahan bisa menahan penurunan, yakni risiko resesi serta permintaan di pasar fisik.

Di sisi lain, Bart Melek, kepala komoditas global di TD Securities mengatakan, emas masih akan sulit menguat setidaknya hingga akhir 2023.

"Tidak ada sesuatu yang bisa membuat pergerakan harga besar ke atas bagi emas sampai kita melihat The Fed berbalik memangkas suku bunganya, Dan itu tidak akan terjadi, setidaknya hingga akhir 2023," kata Melek, sebagaimana dilansir Kitco, Jumat (26/8/2022).

Artinya, jika harga emas dunia tidak turun jauh ke bawah US$ 1.700/troy ons maka emas Antam juga tidak akan mengalami pergerakan besar.

Jika mengacu pada pendapat keduanya, saat ini bisa menjadi level bottom bagi emas, dan ke depannya berpeluang menguat, meski dalam waktu yang cukup lama.

Tetapi sekali lagi hal tersebut merupakan proyeksi, pasar finansial bergerak sangat dinamis, sehingga pergerakan besar bisa terjadi sewaktu-waktu, entah itu ke atas atau ke bawah.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular