Mau Tenang Pensiun di Usia 60 Tahun, Cara Siapinnya Gimana?

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
18 October 2020 18:23
Bebas Utang Pensiun Tenang
Foto: Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Dampak ekonomi dari pandemi virus corona (Covid-19) telah berimbas ke hampir semua sendi-sendi perekonomian di seluruh negeri. Efeknya juga membuat keuangan pribadi semua orang juga berkurang.

Namun menurut survei tahunan bertajuk Survei Ekonomi dan Keuangan Pribadi yang dirilis Gallup, perusahaan konsultasi manajemen global asal Amerika Serikat (AS), calon pensiunan agak khawatir soal kecukupan dana mereka di masa pensiun dan sebagian besar masih berharap bisa pensiun pada usia 66.

Adapun Fidelity Investments, perusahaan jasa keuangan multinasional AS yang berbasis di Boston, Massachusetts, juga mengungkapkan, calon pensiunan perlu menabung 10 kali lipat dari pendapatan mereka saat ini untuk bisa pensiun dengan tenang pada usia 67 tahun.

Kenapa demikian?

Alasannya, besaran tabungan itu untuk melanjutkan gaya hidup saat ini di masa pensiun, sehingga bisa menghabiskan lebih banyak di hari tua.

Melansir CNBC, mereka yang ingin pensiun lebih awal misalnya pada usia 66 tahun, perlu menabung lebih dari 10 kali lipat pendapatan yang disarankan untuk menutupi pengeluaran pada masa mendatang.

Pedoman investasi dari Fidelity ini juga mengasumsikan pensiunan tersebut tidak lagi bekerja, dan bukan pekerjaan paruh waktu. Arahan keuangan dari Fidelity juga memperhitungkan kontribusi pensiun dan uang hasil investasi, selain tabungan.

Lebih lanjut, yang menarik dari survei Gallup yakni ada persentase yang lebih besar dari para lansia yang ternyata berharap bisa bekerja secara paruh waktu saat pensiun karena adanya pandemi virus corona.

Selain itu, ketika para pensiunan bersiap menghadapi ketidakpastian di masa depan, mereka lebih banyak melihat rekening tabungan mereka sebagai sumber pendapatan lainnya.

Tak hanya itu, pilihan orang Amerika untuk mendanai masa pensiun mereka tidak banyak berubah dalam 80 tahun terakhir, sebagian besar pensiunan masih sangat bergantung pada tunjangan Jaminan Sosial dan program 401 (k).

Program 401 di AS dalam jaminan sosial ini (Sosial Security) ini dananya juga dipotong dari pemberi kerja, mirip-mirip dengan BP Jamsostek (BPJS Ketenagakerjaan) di Indonesia.

Gallup, juga menemukan bahwa ketergantungan para non-pensiunan pada rekening tabungan pribadi mereka naik 5%, dari 68% menjadi 73%.

Gallup, Inc. adalah perusahaan konsultasi manajemen kinerja global asal AS. Perusahaan ini didirikan oleh George Gallup pada 1935. Lembaga ini dikenal karena jajak pendapat publik yang dilakukan di seluruh dunia.

Untuk konteks Indonesia, CNBC Indonesia pernah membuat tulisan berkaitan dengan ulasan pensiun secara tepat dari Tim Riset Lifepal.

Beberapa pointer yakni di antaranya, besaran dana pensiun adalah cerminan pengeluaran saat ini dan di masa tua.

Adapun besaran dana pensiun sejatinya dibagi menjadi tiga kategori pengeluaran gaya hidup:

- 75% - 80% dari pengeluaran saat ini jika gaya hidup di hari tua biasa-biasa saja dan tidak besar

- 90% - 100% dari pengeluaran saat ini jika gaya hidup sama dan punya waktu menabung yang cukup lama sebelum masa tua datang.

- 120-125% dari pengeluaran saat ini jika berharap hidup di tahun-tahun sukses, senang berwisata, dan ingin melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Sebagai perbandingan, berdasarkan PP Nomor 45 Tahun 2015, usia pensiun pada program Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan adalah 57 tahun.

Selanjutnya usia pensiun akan bertambah satu tahun untuk setiap 3 tahun berikutnya sampai masuk usia pensiun, yaitu 65 tahun.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Noktah Merah Dana Pensiun Bikin Kamu Kerja Sampai Tua

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular