
Perkembangan Teknologi
Alibaba Kembangkan Sistem Kontrol Lalu Lintas di Malaysia
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
30 January 2018 12:28

Jakarta, CNBC Indonesia – Grup Alibaba berencana membuat sistem kontrol lalu lintas dengan memanfaatkan artificial intelligence (AI) di ibukota Malaysia, Kuala Lumpur. Ini akan jadi layanan pertamanya di luar China karena raksasa e-commerce ini berencana meningkatkan pertumbuhan bisnis komputasi awan atau cloud computing.
Alibaba Cloud, teknologi komputasi awan cabang dari Grup Alibaba Grup, pada Senin (29/1/2018) menyampaikan rencana menjalankan layanan perkiraan lalu lintas dan saran untuk meningkatkan kenyamanan berlalu lintas di Kuala Lumpur dengan memanfaatkan data yang dikumpulkan dari cuplikan video, biro lalu lintas, sistem transportasi umum dan aplikasi pemetaan.
Dilansir dari Reuters, sistem kontrol lalu lintas ini bekerja sama dengan badan Malaysia Digital Economy Corporation (MDEC) dan dewan Kota Kuala Lumpur untuk pemanfaatan teknologi tersebut, yang rencananya akan di pasang dan dihubungkan dengan 500 kamera dalam kota pada Mei mendatang.
Kerja sama ini terjalin setelah pendiri Alibaba, Jack Ma, dan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, meluncurkan fasilitas “e-hub” tahun lalu sebagai bagian dari sebuah inisiatif yang bertujuan menghapus hambatan perdagangan bagi perusahaan-perusahaan kecil dan negara-negara berkembang.
Alibaba Cloud, mendirikan sebuah pusat data di Malaysia tahun lalu, sedang mempertimbangkan proyek kedua yang bertujuan mengembangkan lebih lanjut ekosistem lokal, ujar presiden Simon Hu pada 29 Januari lalu.
Dia menolak menjelaskan nilai investasi yang dibuat dan direncanakan perusahaan tersebut di Malaysia, namun mengatakan bahwa jumlahnya “tidak sedikit” dan investasi tersebut diperkirakan akan berlanjut jika ada permintaan lagi untuk teknologi komputasi awan.
Kepala Eksekutif MDEC, Yasmin Mahmood, mengatakan bahwa tidak ada perkiraan dampak dari penerapan City Brain terhadap lalu lintas di Kuala Lumpur. Sistem manajemen lalu lintas di kota Hangzhou di China telah menghasilkan laporan pelanggaran lalu lintas dengan akurasi mencapai 92%, sehingga kendaraan darurat bisa sampai di tujuan mereka lebih cepat dan secara keseluruhan meningkatkan kelancaran lalu lintas hingga 15%.
Najib telah menjalin hubungan erat dengan China dalam beberapa tahun terakhir. Tahun lalu, pemimpin Malaysia tersebut mengumumkan sejumlah proyek infrastruktur yang banyak didanai oleh China, karena ia mempunyai momentum menjelang pemilihan umum yang harus ia penuhi pada pertengahan tahun ini.
(roy/roy) Next Article Alibaba Dirikan Pusat Penelitian AI di Singapura
Alibaba Cloud, teknologi komputasi awan cabang dari Grup Alibaba Grup, pada Senin (29/1/2018) menyampaikan rencana menjalankan layanan perkiraan lalu lintas dan saran untuk meningkatkan kenyamanan berlalu lintas di Kuala Lumpur dengan memanfaatkan data yang dikumpulkan dari cuplikan video, biro lalu lintas, sistem transportasi umum dan aplikasi pemetaan.
Dilansir dari Reuters, sistem kontrol lalu lintas ini bekerja sama dengan badan Malaysia Digital Economy Corporation (MDEC) dan dewan Kota Kuala Lumpur untuk pemanfaatan teknologi tersebut, yang rencananya akan di pasang dan dihubungkan dengan 500 kamera dalam kota pada Mei mendatang.
Alibaba Cloud, mendirikan sebuah pusat data di Malaysia tahun lalu, sedang mempertimbangkan proyek kedua yang bertujuan mengembangkan lebih lanjut ekosistem lokal, ujar presiden Simon Hu pada 29 Januari lalu.
Dia menolak menjelaskan nilai investasi yang dibuat dan direncanakan perusahaan tersebut di Malaysia, namun mengatakan bahwa jumlahnya “tidak sedikit” dan investasi tersebut diperkirakan akan berlanjut jika ada permintaan lagi untuk teknologi komputasi awan.
Kepala Eksekutif MDEC, Yasmin Mahmood, mengatakan bahwa tidak ada perkiraan dampak dari penerapan City Brain terhadap lalu lintas di Kuala Lumpur. Sistem manajemen lalu lintas di kota Hangzhou di China telah menghasilkan laporan pelanggaran lalu lintas dengan akurasi mencapai 92%, sehingga kendaraan darurat bisa sampai di tujuan mereka lebih cepat dan secara keseluruhan meningkatkan kelancaran lalu lintas hingga 15%.
Najib telah menjalin hubungan erat dengan China dalam beberapa tahun terakhir. Tahun lalu, pemimpin Malaysia tersebut mengumumkan sejumlah proyek infrastruktur yang banyak didanai oleh China, karena ia mempunyai momentum menjelang pemilihan umum yang harus ia penuhi pada pertengahan tahun ini.
(roy/roy) Next Article Alibaba Dirikan Pusat Penelitian AI di Singapura
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular