Ingin Jadi Bos Perusahaan? Intip 5 Kebiasaan CEO Pepsi Ini

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
07 October 2018 12:03
Ingin Jadi Bos Perusahaan? Intip 5 Kebiasaan CEO Pepsi Ini
Foto: REUTERS/Don Heupel/
Jakarta, CNBC Indonesia- Indra Nooyi, CEO PepsiCo, mundur dari jabatannya pada hari Selasa (2/10/2018) lalu setelah berkarir selama 24 tahun di perusahaan itu


Perempuan berusia 62 tahun yang lahir di India itu adalah salah satu orang Asia pengelola perusahaan yang tercatat di bursa S&P 500. Selama 12 tahun menjabat sebagai CEO, Nooyi mengubah PepsiCo menjadi salah satu perusahaan makanan dan minuman paling sukses di dunia. 



Dorongannya untuk memilih makanan dan minuman sehat, serta kemasan produk yang menarik telah menghasilkan pertumbuhan penjualan 80% selama 12 tahun menjabat sebagai CEO.

Nooyi masih menduduki posisi sebagai kepala direksi perusahaan sampai awal tahun 2019. Seraya Nooyi siap menjajaki fase baru dari karirnya, berikut adalah sifat dan kebiasaannya dalam meniti karir yang patut dicontoh, seperti dilansir dari CNBC Make It:

1. Membayangkan diri sebagai presiden
Sebagai seorang anak di India, Nooyi dan saudara perempuannya diminta memainkan permainan yang tidak biasa. Dalam setiap makan malam, sang ibu meminta mereka membayangkan apa yang akan dilakukan jika mereka adalah seorang perdana menteri, presiden atau pemimpin dunia lainnya. Di akhir makan malam, keduanya akan menampilkan sebuah pidato dan ibunya akan memilih salah satu pidato yang menarik perhatiannya.


Meski ibu Nooyi menanamkan banyak nilai-nilai tradisional ke kedua putrinya, dia mendorong mereka untuk menjadi apapun yang diinginkan. "Dia memberi kami kepercayaan diri itu," kata Nooyi.


Permainan itu membantu membangun kepercayaan diri Nooyi. Ketika dia belajar di sekolah bisnis, dia berkata beberapa teman pria akan meragukan kemampuannya dan bahkan menolak berkontak mata. Dia mengabaikannya dan tetap yakin dengan kemampuan serta ketrampilannya.


Ketika itu, dia berkata ke dirinya sendiri, "Saya bisa melakukan ini lebih baik daripada siapapun," jelasnya saat berpidato di New York tahun 2015. Dia menambahkan, "Jika yang lain gagal, mereka akan datang ke saya dan berkata, 'Perbaiki ini,' karena saya tahu saya sebaik itu. Ingat, saya bisa jadi presiden India!"

Ingin Jadi Bos Perusahaan? Intip 5 Kebiasaan CEO Pepsi IniFoto: REUTERS/Mario Anzuoni


2. Kembangkan ketrampilan yang spesifik
Temukan talenta atau ketrampilan spesifik yang bisa kamu lakukan dan asah dengan baik, kata Nooyi kepada Daniel Roth, Editor Eksekutif LinkedIn. Ketika masalah muncul, kata Nooyi, Anda ingin orang-orang langsung memikirkan Anda sebagai satu-satunya orang yang bisa menyelesaikan masalah.

Nooyi bergantung pada kemampuannya untuk menggunakan riset dalam menyederhanakan masalah yang rumit.

"Sepanjang karir saya, saya dikenal karena menyederhanakan sesuatu yang rumit, apapun masalahnya," katanya.

"Seseorang memberi saya sebuah masalah rumit sebelum saya belajar. Saya tidak peduli apakah saya CEO, presiden atau CFO. Saya menjadi pelajar."


Sebagai CEO, dia mengambil keputusan berat untuk memeriksa sistem teknologi informasi PepsiCo. Untuk memahami teknologi dan apa yang dibutuhkan, dia membaca 10 buku sampai habis selama liburan dan menelepon profesor untuk menjawab pertanyaan-pertanyaannya.

Kerja keras Nooyi itu tidak hanya membuatnya lebih paham dan membantunya mengidentifikasi solusi yang tepat dengan lebih jelas, tetapi juga membantu mengurangi sifat skeptisnya yang terlalu kuat dan enggan melakukan perubahan.


Merefleksikan ketrampilan unggulan dan apa yang ingin orang-orang ketahui tentang Anda bisa membantu Anda menjadi orang yang diandalkan di dalam tim. "Ketika Anda memiliki sebuah kompetensi yang tidak dimiliki siapapun, Anda menjadi berharga," kata Nooyi.

3. Berpikir seperti konsumen
Sebagai CEO, Nooyi bertanggungjawab atas lebih dari 26.000 karyawan secara global, termasuk lebih dari 100 merek dan merek dagang. Namun, selama beberapa tahun di awal jabatannya, Nooyi memprioritaskan kunjungan mingguan ke toko serba ada supaya dia bisa melihat bagaimana produk PepsiCo terlihat di rak toko.

Dia akan memotret kemasan produk dan penempatannya, serta mengirim kritik ke tim desain dan pemasarannya.

"Saya adalah penjaga toko. Saya penjaga gerbang untuk keluarga saya," kata Nooyi ke siaran podcast WYNC "Freakonomics Radio". "Jadi saya melihat bisnis kami melalui lensa yang berbeda, kemudian saya kembali dan berbicara ke orang-orang saya tentang apa yang saya pandang bagus dan tidak terlalu bagus."

"Saya bukan hanya seorang CEO," tambah Nooyi. "Saya juga seorang konsumen."
4. Berterima kasih
Segera setelah dia dipromosikan menjadi CEO, Nooyi mengunjungi ibundanya di India. Selama itu, orang-orang yang berkunjung mengucapkan selamat ke ibu Nooyi karena kesuksesan anaknya menjadi seorang CEO. Ia pun segera menyadari bahwa orangtua pada pekerja keras jarang mendapatkan perhatian dari orang yang mereka besarkan, kata Nooyi.

Setelah kunjungan itu, Nooyi mengirim lebih dari 400 surat untuk orangtua para eksekutif senior dan mengungkapkan rasa terima kasihnya. Para orangtua merespon dengan berkata mereka merasa dihormati, katanya. Beberapa eksekutif berkata kepadanya, “Ya Tuhan, ini adalah hal terbaik yang dialami orang tua saya. Dan ini adalah hal terbaik yang saya alami.” Mengambil waktu untuk mengakui mereka yang mendukung Anda menunjukkan bahwa Anda menghargai waktu dan usaha mereka, serta tidak menyia-nyiakan mereka. Sebuah kebaikan juga bisa membuat orang lain lebih ingin membantu Anda meraih tujuan di masa depan.

5. Menjadi kuat
Nooyi merasa khawatir ketika dia bertransisi dari CFO ke CEO. Meski dia membuat rencana yang diriset dengan baik, hal itu tidak menghilangkan kekhawatirannya. “Ada begitu banyak kecemasan ketika saya menjabat,” katanya dalam siaran podcast oGoLead. Tetap saja, dia mengesampingkan kekhawatiran tersebut dan mengedepankan visinya untuk melangkah.

“Ke perusahaan saya harus menampilkan kepercayaan diri, optimisme, semangat bekerja dan menyelesaikan masalah,” katanya.
Dorongannya untuk pilihan makanan sehat, misalnya, awalnya menerima penolakan dari para investor. Namun, Nooyi tetap kukuh pada strateginya untuk perusahaan. New York Times melaporkan bahwa setengah pendapatan PepsiCo saat ini berasal dari produk makanan dan minuman sehat, naik 38% dari tahun 2006.

“PepsiCo hari ini ada di posisi kuat untuk melanjutkan pertumbuhan dengan hari-hari yang cerah ke depannya,” kata Nooyi dalam sebuah pernyataan di bulan Agustus lalu.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular