
5 Kiat untuk Sukses Bisnis Kuliner
Arina Yulistara, CNBC Indonesia
10 April 2018 10:46

Jakarta, CNBC Indonesia- Banyak orang tertarik menjalani bisnis kuliner. Namun jika hanya coba-coba saja tanpa memiliki strategi tertentu maka usaha tak akan sustainable atau berkelanjutan. Koki terkenal Rahmat Kusnedi memberikan lima kiat sukses membangun kuliner agar bisa berkelanjutan.
1. Punya Ide Unik
Rahmat mengatakan, memasak makanan yang biasa saja tak cukup karena sekarang semua orang bisa membuatnya. Butuh ide unik dan segar agar memiliki ciri khas. Ia pun menyarankan untuk memanfaatkan kearifan lokal dari daerah masing-masing yang mampu menarik perhatian.
"Lihat peluang kearifan lokal. Misalnya saya mau bisnis kopi gayo, sekarang banyak kopi gayo. Tapi saya kombinasikan dengan apa supaya beda jangan cuma diseduh semua orang bisa. Coba buat cookies ala gayo Aceh atau tambahan campuran lain," jelas Rahmat saat berbincang di acara Blue Band Incubator Camp, The 101 Hotel, Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (9/4/2018).
2. Kemasan Bagus
Pastry chef sekaligus President of Indonesia Pastry Alliance itu menuturkan kalau orang Indonesia masih kurang memperhatikan segi kemasan makanan saat punya bisnis kuliner. Sementara negara lain seperti Jepang sangat mementingkan model kemasanannya yang menarik perhatian.
Rahmat mengingatkan bahwa bisnis makanan tak melulu soal rasa tapi juga penampilan. Orang pertama kali lihat bagaimana kemasannya baru ingin mencicipi. Jika rasa tak diimbangi dengan kemasan yang bagus maka hasilnya kurang maksimal dan begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, ia menyarankan untuk fokus membuat kemasan yang menarik diimbangi rasa sesuai.
3. Konsisten
Ini merupakan bagian tersulit yang dilakukan para pebisnis kuliner. Seringkali Rahmat menemukan kalau banyak pebisnis yang berhenti di tengah jalan karena tak bisa konsisten soal rasa serta penampilan. Penting bagi pengusaha pemula untuk bisa terus konsisten terhadap produk yang dibuat.
"Saat baru mulai masih dalam skala kecil rasanya enak, tapi pas banyak pesanan jadi nggak konsisten padahal resepnya sama. Mungkin ini karena setelah menjual secara massive tidak terkontrol dengan baik terutama ketika dia punya karyawan yang membuat rasa dan penampilannya menjadi tidak konsisten," papar pria yang pernah bekerja menjadi GM R&D and Production dari Bread Life itu.
4. Inovasi
Perlu melakukan inovasi serta mengikuti tren yang berkembang ketika menjalani bisnis kuliner. Tanpa adanya inovasi maka bisnis terasa membosankan dan pelanggan pun akan beralih ke tempat lain yang lebih fresh. Maka dari itu, perlu membuat tim profesional yang bisa terus membangkitkan inovasi-inovasi baru sebagai salah satu strategi untuk terus eksis.
5. Manfaatkan Teknologi
Poin ke lima ini juga menjadi penting di era digital. Jangan sampai ketinggalan dengan kompetitor jika tidak ingin cepat 'tenggelam'. Selain menjual serta mempromosikan melalui online, pikirkan juga bagaimana bisnis bisa bertahan dalam waktu yang lama.
"Jangka panjangnya kita pikirin, kalau masih kecil mungkin bisa handmade tapi kan nggak bisa terus begitu. Kalau sudah besar harus dipadukan dengan teknologi, menggandeng investor agar usaha lebih besar," tambahnya.
(gus/gus) Next Article Tips Jitu Bisnis Kuliner untuk Pemula dari Ibu Sisca
1. Punya Ide Unik
Rahmat mengatakan, memasak makanan yang biasa saja tak cukup karena sekarang semua orang bisa membuatnya. Butuh ide unik dan segar agar memiliki ciri khas. Ia pun menyarankan untuk memanfaatkan kearifan lokal dari daerah masing-masing yang mampu menarik perhatian.
2. Kemasan Bagus
Pastry chef sekaligus President of Indonesia Pastry Alliance itu menuturkan kalau orang Indonesia masih kurang memperhatikan segi kemasan makanan saat punya bisnis kuliner. Sementara negara lain seperti Jepang sangat mementingkan model kemasanannya yang menarik perhatian.
Rahmat mengingatkan bahwa bisnis makanan tak melulu soal rasa tapi juga penampilan. Orang pertama kali lihat bagaimana kemasannya baru ingin mencicipi. Jika rasa tak diimbangi dengan kemasan yang bagus maka hasilnya kurang maksimal dan begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, ia menyarankan untuk fokus membuat kemasan yang menarik diimbangi rasa sesuai.
3. Konsisten
Ini merupakan bagian tersulit yang dilakukan para pebisnis kuliner. Seringkali Rahmat menemukan kalau banyak pebisnis yang berhenti di tengah jalan karena tak bisa konsisten soal rasa serta penampilan. Penting bagi pengusaha pemula untuk bisa terus konsisten terhadap produk yang dibuat.
"Saat baru mulai masih dalam skala kecil rasanya enak, tapi pas banyak pesanan jadi nggak konsisten padahal resepnya sama. Mungkin ini karena setelah menjual secara massive tidak terkontrol dengan baik terutama ketika dia punya karyawan yang membuat rasa dan penampilannya menjadi tidak konsisten," papar pria yang pernah bekerja menjadi GM R&D and Production dari Bread Life itu.
4. Inovasi
Perlu melakukan inovasi serta mengikuti tren yang berkembang ketika menjalani bisnis kuliner. Tanpa adanya inovasi maka bisnis terasa membosankan dan pelanggan pun akan beralih ke tempat lain yang lebih fresh. Maka dari itu, perlu membuat tim profesional yang bisa terus membangkitkan inovasi-inovasi baru sebagai salah satu strategi untuk terus eksis.
5. Manfaatkan Teknologi
Poin ke lima ini juga menjadi penting di era digital. Jangan sampai ketinggalan dengan kompetitor jika tidak ingin cepat 'tenggelam'. Selain menjual serta mempromosikan melalui online, pikirkan juga bagaimana bisnis bisa bertahan dalam waktu yang lama.
"Jangka panjangnya kita pikirin, kalau masih kecil mungkin bisa handmade tapi kan nggak bisa terus begitu. Kalau sudah besar harus dipadukan dengan teknologi, menggandeng investor agar usaha lebih besar," tambahnya.
(gus/gus) Next Article Tips Jitu Bisnis Kuliner untuk Pemula dari Ibu Sisca
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular