Teknologi AS Ditinggal, China Kasih Diskon Besar-besaran
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China meningkatkan insentif besar-besaran bagi raksasa teknologi di negaranya agar berhenti menggunakan chip buatan Amerika Serikat (AS).
Beijing menawarkan subsidi listrik hingga 50% bagi pusat data (data center) yang beroperasi dengan chip buatan dalam negeri.
Kebijakan ini dilaporkan oleh Financial Times sebagai langkah strategis China memperkuat industri semikonduktor dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap produk AS, terutama setelah larangan pembelian chip kecerdasan buatan (AI) Nvidia diberlakukan.
Subsidi energi tersebut diberikan oleh pemerintah daerah di wilayah yang menjadi pusat data besar seperti Gansu, Guizhou, dan Mongolia Dalam. Wilayah tersebut menawarkan subsidi yang memangkas tagihan listrik pusat data hingga 50%, dengan syarat pusat data tersebut menggunakan chip buatan dalam negeri.
Raksasa teknologi seperti ByteDance, Alibaba, dan Tencent menjadi penerima manfaat utama dari program ini.
Langkah ini juga merupakan respons atas keluhan sejumlah perusahaan teknologi terhadap meningkatnya biaya operasional akibat penggunaan chip lokal dari produsen seperti Huawei dan Cambricon, yang dinilai kurang efisien energi dibandingkan chip Nvidia buatan AS.
(fab/fab)