Maling Chip Rp 16 Triliun, 2 Warga China Ditangkap di Amerika

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
28 August 2025 17:50
Bendera Tiongkok dan AS ditampilkan pada papan sirkuit cetak dengan chip semikonduktor. (REUTERS/Florence Lo//File Photo)
Foto: Bendera Tiongkok dan AS ditampilkan pada papan sirkuit cetak dengan chip semikonduktor. (REUTERS/Florence Lo//File Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua orang warga negara China ditangkap di Amerika Serikat (AS). Chuan Geng dan Shiwei Yang (keduanya 28 tahun) ditangkap karena menyelundupkan chip AI senilai puluhan juta dolar ke China.

Penyelundupan chip canggih telah menjadi perhatian yang makin meningkat di Washington. Menurut laporan Financial Times bulan lalu, setidaknya chip Nvidia senilai US$1 miliar (Rp 16 triliun) telah memasuki China setelah Donald Trump memperketat kontrol ekspor chip awal tahun ini.

Adapun 2 warga China yang tertangkap disebut menyelundupkan chip AS ke China pada Oktober 2022 hingga Juli 2025. Pengiriman dilakukan tanpa mengantongi lisensi, dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (28/8/2025).

Salah satu yang dikirimkan merupakan H100 dari Nvidia. Chip ini adalah salah satu yang tercanggih dan digunakan untuk penerapan teknologi AI.

Namun H100 ditempatkan dalam kontrol ekspor oleh AS sejak 2022. Tujuannya untuk membatasi akses China pada teknologi semikonduktor canggih milik AS.

Kedua orang ini mendirikan perusahaan ALX Solutions di California tak lama setelah kontrol chip pertama kali berlaku. Pihak penegak hukum juga telah menggeledah kantor dan menyita telepon milik Geng dan Yang.

Dari sana ditemukan komunikasi yang memberatkan kedua terdakwa. Salah satunya mengirimkan chip lewat Malaysia untuk menghindari aturan ekspor AS.

Ditemukan pula ALX Solutions mengirimkan lebih dari 20 pengiriman ke perusahaan pelayaran dan penerusan barang di Singapura dan Malaysia pada Desember 2024.

Perusahaan itu juga tidak dibayar oleh entitas yang jadi tujuan mereka. Namun dibayar oleh perusahaan asal Hong Kong serta China.

Terkait kasus ini, Nvidia membantah penyelundupan mungkin terjadi. Karena perusahaan hanya menjual pada mitra ternama saja.

"Khususnya kami menjual produk pada mitra ternama, termasuk OEM. Memastikan smeua penjualan mematuhi aturan pengendalian ekspor AS," kata Nvidia.

Nvidia juga memastikan mitra-mitranya memastikan aturan AS. Termasuk eksportir kecil juga melakukan hal serupa.

"Bahkan eksportir dan pengiriman relatif kecil tunduk pada peninjauan dan pengawasan secara keseluruhan, setiap produk yang dialihkan tidak mendapatkan layanan, dukungan dan pembaruan," jelas perusahaan.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 15 Aplikasi Jalur Masuk Maling M-Banking, Jutaan Warga RI Download

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular