
Janji Apple Bangun Pabrik di Batam Rp 16 Triliun, Begini Kabarnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Investasi dan Hilirisasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membeberkan kelanjutan dari rencana investasi perusahaan kelas kakap Amerika Serikat (AS) di Indonesia yakni Apple. Rencananya, Apple akan membangun pabrik AirTag di Batam.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Nurul Ichwan mengungkapkan investasi Apple di Indonesia terus berjalan, terutama pada rencananya untuk membangun pabrik di Batam.
"Lokasinya sudah, mereka sudah mulai melakukan persiapan-persiapan untuk konstruksi. Tapi ini kan nggak bisa dalam waktu yang terlalu cepat dilakukan," katanya ditemui di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Rabu (13/8/2025).
Investasi tersebut dinilai strategis agar Apple bisa membangun ekosistem bisnisnya di Indonesia. Hal itu juga didorong agar bisa memancing investasi lain masuk ke Indonesia.
"Karena suka atau tidak suka, mereka tahu bahwa Indonesia punya market yang sangat potensial dan supplier dari mereka pun akan baik ketika mereka hadir di Indonesia dengan competitiveness Indonesia yang dimiliki untuk mensuplai kebutuhan global dia," tambahnya.
Sebelumnya, pihak Apple sempat bertemu dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani di kantornya, Selasa (7/1/2025).
"Pada intinya mereka berbicara dan berkomitmen penuh untuk pembangunan tahap pertama AirTag US$ 1 billion," kata Rosan kepada wartawan di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BPKM, dikutip dari Detik.com, Rabu (8/1/2025).
Dalam pertemuan itu, pihak Apple yang salah satunya adalah Vice President of Global Policy Apple Nick Amman telah menunjukkan lokasi tanah pembangunan pabrik. Rosan telah ditunjukkan lokasinya dalam pertemuan tersebut.
Rosan menjelaskan pabrik ditargetkan selesai awal 2026 mendatang. Namun tak disebutkan pasti waktu pembangunan dilakukan
Dari pabrik Airtag yang di Batam itu diperkirakan menyerap 2.000 tenaga kerja. "Dan rencananya 65% dari kebutuhan AirTag Apple 65% akan dari pabrik tersebut," ungkapnya.
Menurut Rosan, pemerintah juga berkomitmen mengundang vendor lain. Jadi investasi Apple diharapkan bisa terus meningkat.
"Sehingga komitmen dari 1 billion dari Apple ini bisa terus meningkat. Kita harapkan kalau vendornya, tadi kita bicarakan, kalau kita lihat dengan Thailand itu kan lebih dari 23 vendor, dengan Vietnam 30 vendor lebih," jelasnya.
Skema investasinya disebut sama dengan negara yang ada di Asia Tenggara lainnya. Komitmen ini, Rosan menambahkan juga masih dalam tahap awal.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pabrik iPhone Pindah ke Negara Tetangga, China Mulai Ditinggalkan
