
Pendaftaran Internet Murah 100 Mbps Dibuka, Cek Pengumuman Komdigi

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) resmi membuka seleksi pengguna pita frekuensi 1,4 GHz untuk layanan akses internet tetap berbasis nirkabel atau Broadband Wireless Access (BWA).
Seleksi ini bertujuan untuk menentukan pengguna pita frekuensi 1,4 GHz di seluruh regional sesuai Permen Komdigi No. 13 Tahun 2025.
Langkah ini ditempuh untuk memperluas jangkauan internet berbasis jaringan pitalebar tetap (fixed broadband) yang terjangkau di seluruh Indonesia, serta meningkatkan pembangunan infrastruktur jaringan seperti fiber optik.
Adapun seleksi ini dilaksanakan dengan objek seleksi pada pita frekuensi radio 1,4 GHz yang terdiri dari tiga regional, yakni regional I, II, dan III.
Peserta seleksi harus merupakan penyelenggara telekomunikasi yang memiliki perizinan berusaha jaringan tetap berbasis fiber optik (KBLI 61100), perizinan BWA (wireless) dengan KBLI 61200 jenis proyek utama bukan pendukung, perizinan ISP (KBLI 61921).
Selain itu, peserta tidak boleh dalam kondisi pailit, tidak boleh terafiliasi dengan peserta lain, dan wajib menyerahkan dokumen permohonan seleksi, yaitu:
- Formulir permohonan keikutsertaan Seleksi
- Jaminan keikutsertaan Seleksi (bid bond)
- Proposal teknis yang memuat target jumlah rumah tangga yang terlayani internet akses nirkabel pitalebar dengan kecepatan akses internet paling sedikit sampai dengan 100 Mbps menggunakan pita frekuensi radio 1,4 GHz dalam jangka waktu 5 tahun.
Harga internet murah 100 Mbps
Frekuensi 1,4 Ghz disiapkan agar masyarakat bisa menikmati internet cepat hingga 100 Mbps. Internet itu akan diselenggarakan dengan harga yang terjangkau.
Dirjen Infrastruktur Digital Wayan Toni beberapa waktu lalu mengatakan frekuensi tersebut disiapkan agar bagaimana investasinya bisa dibuat murah.
Di sektor komunikasi secara tarif masih berbasis biaya (cost based). Jadi investasi yang murah akan berdampak pada tarif yang dinikmati pelanggan akan makin murah juga.
"Kita punya program internet murah. Jadi kita akan melakukan lelang frekuensi 1,4 Ghz artinya bagaimana dengan menggunakan frekuensi ini, investasi atau investor, menginvestasikan untuk layanan fixed broadband itu murah. Jadi pelanggan pun dapat murah," ujar Wayan.
Menurutnya, skema internet murah ini juga berbeda dengan layanan Wifi seluler di rumah. Tujuan layanannya adalah untuk aktivitas fixed broadband.
"Dan ingat, 1,4 yang kami lelang ini tujuannya untuk fixed broadband. Tidak ada untuk WiFi di rumah yang seperti WiFi di rumah ya. Ini benar-benar dari BTS masuk ke router dalam, kemudian router masuk ke PC," jelas Wayan. "Jadi digunakan untuk aktivitas fixed broadband. Bukan sampai di rumah digunakan untuk WiFi, seluler, itu bukan, itu masih ranah penyelenggara seluler," imbuhnya.
Meskipun rencananya akan ada internet murah, tetapi pemerintah tidak akan menetapkan harga pasti. Pihaknya akan meminta calon peserta lelang untuk memberikan tarif berapa yang bisa diberikan untuk layanan internet 100 Mbps.
"Kami tidak mematok, karena secara regulasi di undang-undang komunikasi kita tidak mengatur tarif, tapi kita mengatur formula tarif," ujar Wayan.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Komdigi Siapkan Internet Murah 100 Mbps Rp 100 ribu, Ini Kata Operator
