Daftar Internet Murah 100 Mbps Dibuka, Harganya Masih Bisa Turun!

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
29 July 2025 14:30
Gerai warung kopi di Tangerang Selatan menyediakan fasilitas internet gratis untuk membantu para pelajar mengikuti belajar daring. Kamis, (30/7/20). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Warung kopi (warkop) di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan, sediakan internet gratis untuk siswa yang kesulitan mengikuti proses belajar daring.

Rizki, selaku pemilik warung kopi mengaku tergerak untuk membantu para siswa di sekitar tempat usahanya lantaran banyak yang kesulitan mengikuti kegiatan belajar jarak jauh karena kesulitan membeli kuota internet, atau bahkan hanya memiliki satu ponsel yang digunakan orangtua mereka untuk bekerja.   

Kita kan baru mulai hari ini, alhamdulillah cukup tinggi antusiasnya. Karena kebanyakan orangtuanya cuma punya satu ponsel. Kayak yang kerjanya ojol, jadi dibawa buat tarik penumpang,
Foto: Gerai warung kopi di Tangerang Selatan menyediakan fasilitas internet gratis untuk membantu para pelajar mengikuti belajar daring. Kamis, (30/7/20). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) membuka lelang spektrum frekuensi radio 1,4GHz. Frekuensi ini dialokasikan untuk layanan Fixed Wireless Access (FWA) guna memperluas jangkauan internet di wilayah yang belum terlayani jaringan tetap.

Menanggapi hal ini, Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Sarwoto Atmosutarno menyambut positif langkah tersebut. Ia mengatakan bahwa industri sudah cukup lama menunggu lelang ini.

"Industri sudah cukup lama menunggu lelang frekuensi 1,4GHz dan lainnya. Untuk 1,4GHz, alokasinya memang masih untuk FWA," kata Sarwoto kepada CNBC Indonesia, Selasa (29/7/2025).

Namun, ia mengingatkan bahwa agar investasi operator tidak terlalu berat, skema lelang sebaiknya disesuaikan dengan kondisi pasar.

Sarwoto menyatakan, Mastel telah mengusulkan regionalisasi perizinan frekuensi untuk penyelenggaraan jaringan FWA berbasis kombinasi peluang bisnis regional.

Menurutnya, dengan menggabungkan wilayah Jawa dan luar Jawa dalam satu paket regional, perhitungan kelayakan bisnis akan lebih realistis. Ini juga bisa menjamin pemerataan layanan digital di seluruh Indonesia, bukan hanya di kota-kota besar.

"Kombinasi dari region Jawa dan luar Jawa akan mempermudah perhitungan kelayakan bisnis sekaligus menjamin pemerataan layanan," jelasnya.

Tak hanya itu, Sarwoto juga mendorong agar pemerintah menyiapkan skema insentif yang bisa meringankan beban operator. Sebab, hingga kini model bisnis antara penyelenggara infrastruktur jaringan dengan penyedia layanan atau konten masih belum jelas.

"Bisa saja pemerintah juga meminta formula kapasitas jaringan tertentu untuk mendukung E-Gov. Sehingga tidak terlalu membebani APBN." pungkasnya.

Sebelumnya, Komdigi mengumumkan proses seleksi penggunaan pita frekuensi radio 1,4 GHz akan dilakukan melalui sistem lelang elektronik (e-auction). Peserta lelang diharuskan memenuhi syarat administratif dan teknis, serta memiliki akun dalam sistem seleksi.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Komdigi Siapkan Internet Murah 100 Mbps Rp 100 ribu, Ini Kata Operator

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular