Israel Siap 'Perang' Melawan Amerika dan China, Ada Apa?

Redaksi, CNBC Indonesia
27 June 2024 12:25
Bendera Israel dan Amerika berkibar di US Capitol selama unjuk rasa mendukung Israel dan memprotes antisemitisme di National Mall di Washington, 14 November 2023. (REUTERS/Tom Brenner)
Foto: Bendera Israel dan Amerika berkibar di US Capitol selama unjuk rasa mendukung Israel dan memprotes antisemitisme di National Mall di Washington, 14 November 2023. (REUTERS/TOM BRENNER)

Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi genoside yang dilancarkan Israel ke Palestina di Gaza masih terus berlangsung, di tengah tekanan dunia untuk menghentikan perang.

Di saat bersamaan, Israel kembali ingin 'berperang' melawan dominasi Amerika Serikat (AS) dan China di sektor teknologi kecerdasan buatan (AI).

Sejauh ini, AS dan China merupakan dua negara yang paling kencang mengembangkan teknologi AI. Demi mendominasi pasar, AS bahkan berupaya menjegal pengembangan teknologi AI China dengan melakukan pemblokiran akses.

Terbaru, Israel juga ikut dalam 'pertempuran' AI tersebut. Bulan depan, Israel berencana meluncurkan tender untuk pengembangan superkomputer pertamanya.

Dilaporkan Reuters, Israel ingin mengukuhkan posisi sebagai pemimpin teknologi AI di dunia. Hal tersebut diungkap Kepala Otoritas Inovasi yang dibekingin pemerintah Israel, Dror Bin.

Dalam konferensi AI, Dror Bin mengatakan AI sudah familiar dalam sektor teknologi Israel. Namun, negara tersebut akan menggenjot pengembangannya agar tak tertinggal dari evolusi teknologi AI yang makin kencang.

Lebih lanjut, ia mengumbar pemerintah Israel telah menganggarkan US$ 250 juta untuk program nasional AI yang melibatkan pemerintah, industri, dan akademisi.

Sebanyak 60% dari pendanaan tersebut akan dieksekusi pada 2024 dan diselesaikan pada 2027. Ada kemungkinan selanjutnya pendanaan akan ditambah lagi.

Sektor teknologi berkontribusi terhadap 20% kekuatan ekonomi Israel. Bin mengatakan dari 9.000 startup Israel, 2.200 di antaranya menggunakan AI.

Ia juga mengklaim Israel merupakan negara ketiga dengan firma AI-generatif terbanyak di dunia.

"Tujuan kami adalah memastikan Israel tetap berada dalam posisi pemimpin AI di dunia," kata dia.

Menurut Bin, superkomputer yang mampu melatih bahasa model besar (LLM) AI sangat krusial untuk menunjang dominasi Israel di sektor AI.

"Ketika perusahaan teknologi dan peneliti mau melatih LLM, mereka harus membayar cloud. Tak ada data center local dengan kapasitas GPU yang signifikan untuk melatih LLM di sini," ia menuturkan.

Superkomputer akan tersedia untuk peneliti dan perusahaan dalam melatih LLM dengan biaya yang lebih rendah.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Google Pecat Karyawan yang Protes Proyek Genosida Israel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular