AS Takut Makin Ketinggalan, Setop Aliran Duit ke Teknologi China

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
25 June 2024 09:15
FILE PHOTO: Semiconductor chips are seen on a printed circuit board in this illustration picture taken February 17, 2023. REUTERS/Florence Lo/Illustration/File Photo
Foto: REUTERS/Florence Lo

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) meluncurkan upaya baru untuk mencegah pengembangan teknologi China. Kali ini menyetop investasi pada teknologi tertentu yang dinilai mengancam keamanan nasional.

Upaya itu tertuang dalam rancangan peraturan yang melarang atau mewajibkan adanya pemberitahuan investasi pada kecerdasan buatan dan sektor teknologi lain dari China. Khususnya pada teknologi yang bisa mengancam keamanan nasional.

Menurut Reuters, AS kemungkinan akan menetapkan peraturan tersebut pada akhir tahun 2024. Hingga 4 Agustus mendatang direncanakan untuk memasukkan komentar publik terkait rancangan tersebut.

"Usulan aturan ini memajukan keamanan nasional dengan mencegah banyak manfaat yang diberikan pada investasi tertentu di AS, lebih dari modal, untuk mendukung pengembangan teknologi sensitif dari negara yang mungkin akan menggunakan untuk mengancam keamanan nasional," kata Asisten Menteri Keuangan untuk Keamanan Investasi, Paul Rosen, dikutip dari Reuters, Senin (24/6/2024).

Sementara itu, Departemen Keuangan menjelaskan aturan baru akan bertujuan untuk menerapkan program keamanan yang lebih sempit dan tepat sasaran. Fokusnya adalah pada investasi yang akan diberikan pada negara-negara yang jadi perhatian AS.

Aturan itu akan mengecualikan transaksi yang dianggap untuk kepentingan bagi AS. Pengecualian juga untuk sekuritas yang diperdagangkan secara publik, dan investasi kemitraan pada batas tertentu.

Ada juga pengecualian untuk pembelian kepemilikan negara yang jadi perhatian, transaksi antar perusahaan induk di AS dan anak perusahaan dengan saham mayoritas yang dikendalikan, komitmen mengikat yang telah ada sebelum aturan berlaku, serta pembiayaan utang tertentu.

Sementara larangan akan ditujukan pada transaksi AI untuk sejumlah penggunaan akhir serta melibatkan sistem yang dilatih dengan daya komputasi dalam jumlah tertentu.

Perintah terbaru tadinya berfokus pada tiga wilayah, yakni China, Makau, dan Hong Kong. Namun para pejabat AS mengatakan kemungkinan aturan bisa diterapkan pada wilayah yang lebih luas lagi.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pedagang HP Dapat Kabar Baik dari Samsung

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular