
iPhone 15 Tak Laku, Pabrik Apple Malah Cuan Gede

Jakarta, CNBC Indonesia - Foxconn mencatat pertumbuhan profit signifikan sebesar 11,27% secara tahun-ke-tahun (YoY) pada kuartal-III 2023. Angka itu jauh di atas prediksi para analis, di tengah pasar consumer electronics yang masih lesu.
Foxconn merupakan pabrik Apple terbesar untuk produk iPhone. Sebelumnya, firma Counterpoint melaporkan penjualan iPhone 15 lebih rendah 4,5% di 17 hari pertama pasca meluncur, jika dibandingkan iPhone 14.
Minat pasar tak sekencang sebelumnya dalam menyambut flagship terbaru Apple. Beberapa faktornya adalah kondisi makroekonomi yang tak menentu, persaingan dengan HP Huawei di China, serta harga yang kemahalan dengan penawaran spesifikasi dan fitur yang tak jauh meningkat dari iPhone 14.
Jika dilihat dari pendapatan, Foxconn sebenarnya anjlok 11,64% YoY menjadi NT$ 1.543 triliun. Sementara itu, profit meningkat 11,27% menjadi NT$ 43,13 miliar.
Data Counterpoint menunjukkan pasar HP global mulai menanjak. Meski masih anjlok 8% YoY pada Q3, tetapi tumbuh 2% QoQ, dikutip dari CNBC International, Rabu (15/11/2023).
"Penjualan yang anjlok secara YoY menunjukkan pasar masih beradaptasi. Namun, pertumbuhan positif secara QoQ menunjukkan optimisme pada pasar HP, meski penjualan iPhone melambat," kata laporan Counterpoint pada 17 Oktober lalu.
Menurut firma Canalys, penurunan pertumbuhan pasar HP global mulai melandai. Data analis menunjukkan sepanjang Q3 penurunannya cuma 1%.
"Peluncuran HP Huawei dan Apple menjadi pusat perhatian pasar, di tengah banyaknya vendor lain merilis produk flagship," kata analis Canalys, Amber Liu.
Dalam pertemuan dengan para investor (earnings call), Foxconn mengatakan kebijakan moneter, inflasi, dan kondisi geopolitik akan memengaruhi bisnisnya pada 2024 mendatang.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bisnis Apple Anjlok, Asia Ikut Jadi Korban
